Evaluasi Penggunaan Obat Rasional (POR) pada Bulan Mei-Juni 2021 Di Puskesmas Kasihan 1 Kabupaten Bantul
Abstract
Pelayanan farmasi klinik di puskesmas salah satunya adalah evaluasi penggunaan obat yang dilakukan untuk menjamin
pengobatan yang diperoleh pasien telah sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau. Ketidakrasionalan penggunaan
obat dapat memberikan dampak negatif seperti meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas penyakit, timbulnya
efek samping obat, biaya berobat yang mahal bahkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan dilakukan penelitian
ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Penggunaan Obat Rasional (POR) di Puskesmas Kasihan 1 Kabupaten
Bantul pada bulan Mei-Juni 2021. Evaluasi POR dilakukan pada penyakit ISPA non pneumonia, diare non spesifik
dan myalgia. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional deskriptif, yaitu penelitian berdasarkan data-data
yang sudah ada tanpa melakukan perlakuan terhadap subyek uji. Analisis data ditinjau dari batas toleransi indikator
peresepan yang ditetapkan Kemenkes RI. Dari hasil penelitian diperoleh pengobatan ISPA nonpneumonia, diare non
spesifik dan myalgia di Puskesmas Kasihan 1 Bantul pada bulan Mei-Juni 2021 persentase pemberian antibiotik pada
penyakit ISPA nonpneumonia dan diare non spesifik sebesar 0%, serta pemberian injeksi pada penyakit myalgia sebesar
0% telah memenuhi syarat yang ditetapkan Kemenkes RI. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa evaluasi
POR Puskesmas Kasihan 1 telah memenuhi target Kemenkes dengan nilai capaian kinerja POR sebesar 100%.
Full Text:
PDFReferences
Amin, Z.L. 2015. Tata Laksana Diare Akut. CDK-230, 42(7), 507.
Kemenkes RI. 2011a. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian, Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2011b. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan
Kemenkes RI. 2016a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2016b. Laporan survei indikator kesehatan nasional (Sirkesnas). Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia https://
labmandat.litbang.kemkes.go.id/riset -badan-litbangkes/menu-riskesnas/menu-rikus/422-
sirk-2016 diakses pada 5 juli 2022
Kemenkes RI. 2017. Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional. https://e-renggar.kemkes.
go.id/file_performance/1-149013-2tahunan-504.pdf diakses pada 5 juli 2022
Kemenkes RI. 2019. Laporan Kinerja Direktorat Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI https://farmalkes.kemkes.go.id/2019/02/laporan-kinerja-direktoratpelayanan-
kefarmasian-tahun-2018/ diakses pada 5 Juli 2022
Wardhani, K. T., Medisa, D., Saepudin, S., & Ifada, I. 2022. Assessment of prescribing pattern based on WHO indicators at “X” Primary Health Care in Sleman Regency. Jurnal
Ilmiah Farmasi, (1), 87-96.
Kemenkes RI. 2015. Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomer
Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitis Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pramudiarja, Uyung. 2011. Ukuran Tubuh Manusia 100 Tahun Mendatang Bakal Menyusut.
Jakarta
Saputri, I. W. 2016. Analisis Spasial Faktor Lingkungan Penyakit ISPA Pneumonia
pada Balita di Provinsi Banten Tahun 2011-2015. Jakarta: FKIK UIN
WHO. 2020. The pursuit of responsible use of medicines: sharing and learning from
country experiences. https://www.who.int/medicines/areas /rational_use/en/ diakses
pada 5 juli 2022
Refbacks
- There are currently no refbacks.