Studi Pengobatan Antituberkulosis pada Pasien Tuberkulosis Kategori I di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021

Zafna Anggraeni Harianto, Maisarah Afifah, Nurlia Wijayanti, Faridah Baroroh

Abstract


Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Tuberculosis Bacillus Mycobacterium. Menurut data dari WHO, kasus kematian yang diakibatkan oleh tuberkulosis menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Efek samping dan penurunan berat badan merupakan parameter bahwa obat dikatakan efektif dalam penggunaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berapa pasien yang mengalami efek samping dan penurunan berat badan selama 6 bulan pengobatan antituberkulosis kategori 1. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, data yang digunakan adalah data sekunder dari catatan rekam medik pasien. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan tuberkulosis yang menjalani pengobatan 6 bulan kategori 1 di Puskesmas Piyungan periode 2018-2021, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampel. Analisa data secara deskriptif non analitik untuk menyajikan data karakteristik demografi pasien, kejadian efek samping dan peningkatan atau penurunan berat badan. Hasil penelitian dari 68 pasien yang menjalani pengobatan 6 bulan kategori 1 di puskesmas Piyungan periode 2018-2021, 52,9% adalah laki-laki, rentang usia terbanyak (24%) 15-24 tahun. Sebanyak 38 pasien (56%) tidak mengalami efek samping dan 30 pasien (44%) mengalami efek samping selama pengobatan. Pasien yang mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi (69%) dibandingkan penurunan berat badan (31%). Kesimpulan penelitian menunjukkan 44% pasien mengalami efek samping dan 31% pasien mengalami penurunan berat badan selama 6 bulan pengobatan antituberkulosis kategori 1.


Full Text:

PDF

References


Ahmadi. 2005. Hubungan antara Kualitas Fisik Rumah dan KejadianTuberkulosis Paru dengan Basil Tahan Asam positif di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. Volume 1, Nomor 1, hal 56-57

Anuku, Tresya. Douglas P., Jabes K., Sonny U. 2020. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas IBU Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Biofarmasetikal Tropis. Volume 3, Nomor 1, hal 101-107

Asrul, Ismail. Gemy N. H., Megawati B. 2015. Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar, Jurusan Farmasi FKIF Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jurnal farmasi UIN Alauddin Makassar. Volume 4, Nomor 4, hal 46-47

Inggiany, Tri. Yani DS., Arief G. 2016. Perbedaan Kenaikan Berat Badan Setelah Pemberian Obat Anti Tuberkulosis pada Penderita TB Paruanak (di RSUD Al Ihsan Bandung Periode 1 Januari – 31 Desember 2015). Prosiding Pendidikan Dokter. Volume 2, Nomor 2, hal 114

Chang, SW. Pan WS., Lozano BD., Oleyda BL., Solano MA., Tuero I. 2013. Gut Hormones, Apperite Suppression and Cachexia in Patients with Pulmonary TB. PloS one, 8(1), e54564. https:// pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23358528/

Kamitsuru, S. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020 Edisi 10.Jakarta: EGC. Buku. hal 58

Kemenkes RI. 2014. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis : Indonesia Bebas Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

https://www.slideshare.net/patenpisan/pedoman-nasiaonal-penyakit-tb-2014

Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku, hal 4-5. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/ profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf

Nurkumalasari. Wahyuni D., Ningsih N. 2016. Hubungan Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru dengan Hasil Pemeriksaan Dahak di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Keperawatan Sriwijaya. Volume 3, Nomor 2, hal 55-56

Prananda, Monita. 2014. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Paru Pada Pasien Dewasa Rawat Jalan Di Unit Pengobatan Penyakit Paru- Paru (Up4) Pontianak. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN. Volume 3, Nomor 1, hal 6-7

Robert, M. Kliegman MD., Bonita M.D. 2007. Tuberculosis. Nelson Textbook of pediatric. Philadelphia; Elsevier Inc: 2007. hal. 764-75.

Sari, Ida D. Yuyun Y., Muhammad S. 2014. Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis FDC Kategori 1 Di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Media Litbangkes. Jurnal. Volume 24, Nomor 1, hal 29-30

USAID. 2010. Guideline : Nutritional care and support for patients with tuberculosis. World Health Organization. Hal 2-4 https://pdf.usaid.gov/pdf_docs/pnaed276.pdf

Vasantha, M. Gopi., Subramani. 2009. Weight Gain in Patients With Tuberculosis Treated Under Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS). Indian Journal of Tuberculosis. Volume 56, Nomor 1. Hal 5-9

WHO. 2015. Tuberkulosis. World Health Organization. Hal 13-14 https://www.who.int/docs/ default-source/gho-documents/world-health-statistic-reports/world-health-statistics-2015.pdf

WHO. 2019. World Health StatisticsOverview 2019. World Health Organization. Hal 3-6 https:// apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/311696/WHO-DAD-2019.1-eng.pdf


Refbacks

  • There are currently no refbacks.