Pengkajian Resep dan Identifikasi Drug Realted Problems (DRPS) di UPT Puskesmas Sewon 1 Bantul Periode 17 – 29 Januari 2022
Abstract
Latar Belakang: Medication error masih ditemukan di beberapa pelayanan kefarmasian, beberapa hal dipengaruhi oleh kesalahan pada tahap skrining resep, adapun upaya untuk mencegah terjadinya masalah terkait obat adalah dengan melakukan pengkajian resep meliputi aspek administratif, farmasetis, klinis dan terutama identifikasi drug realted problems (DRPs).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran drug realted problems (DRPs) pada tahap pengkajian resep di UPT Puskesmas Sewon I Bantul periode 17-29 Januari 2022.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional pada periode 17-29 Januari 2022 di UPT Puskesmas Sewon 1 Bantul. Identifikasi kelengkapan resep dilakukan pada aspek, administratif, farmasetik, dan klinis pada sejumlah 15 resep.
Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa skining administratif dari 15 resep sebagian besar resep tidak lengkap karena seluruh resep tidak terdapat nama dokter, SIP dokter dan nomer telpon dokter , untuk persentase ketidaklengkapan peresepan pada aspek farmasetik sebesar 27 %, dan aspek klinis sebesar 13 % pada 15 resep.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan masih ditemukannya ketidaklengkapan pada tahap skrining resep yaitu mayoritas pada tahap skrining administratif.
Full Text:
PDFReferences
Ayu, C., Umi, A., Mufarrihah dan Yunita, N. 2014. Drug Therapy Problems pada Pasien Yang menerima Resep Polifarmasi. Jurnal Farmasi Komunitas: 18-23.
Asnawi, Achmad. 2009. Gambaran Persepso Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Tahun 2009. Depok: Universitas Indonesia.
Bernt, V. D. and Egbert. (2007). Drug-Related Problems: Definitions and Classification. EJHP, 13: 62-64.
Bhatty E. T., Meraj A., Malik M., Imtiaz M., Nasir A. 2017. Drug Related Problems Associated with Polypharmacy: A Literature Review. Journal of Pharmacy Practice and Community Medicine.
Ernst, F. R. and A. J. Grizzle. (2001). Drug-Related Morbidity and Mortality: Updating the Cost of Illness Model. J Am Pharm Assoc, Vol. 41, No. 2: 192-199.
Hanutami, B., dan Lestari, K. 2019. Identifikasi Potensi Interaksi Antar Obat pada Resep Umum di Apotek Kimia Farma 58 Kota Bandung Bulan April 2019. Farmaka, Vol 17 (2).
Ismaya, N. A., Tho, I. L., & Fathoni, M. I. (2019). Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif Dan Farmasetik Di Apotek K24 Pos Pengumben. Edu Masda Journal, 2(3), 148- 157.
Khairurrijal, M. A., & Putriana, N. A. (2017). Review : Medication Erorr Pada Tahap Prescribing, Transcribing. Majalah Farmasetika, 2(4), 8-13. doi:DOI: 10.24198/farmasetika.v2i4.15020
Leschiutta, S. dan M.G. Troncon. 2012. Prescription screening to promote safe treatment: drug- drug interactions in the older. European Journal of Hospital Pharmacy: Science and Practice.
Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Notoadmodjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. (2016). Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta.
Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. (2010). Classification for Drug Related
Problems, Zuidlaren: Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. Halaman: 1-9.
Pratiwi, D., M, N. R., & Pratiwi, D. R. (2018). Analisis Kelengkapan Administratif Resep di Apotek Bhumi Bunda Ketejer Praya, Lombok Tengah. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 6(1), 6-11.
Rushton, C A. 2011. Polypharmacy in heart failure: A growing challenge. British Journal of Cardiac Nursing.
Siti. Kajian administratif, farmasetik dan klinis resep pasien rawat jalan di rumkital dr. Mintohardjo pada bulan januari 2015 [skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah Jakarta; 2015.
Refbacks
- There are currently no refbacks.