Evaluasi Penggunaan Obat Rasional Di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul Bulan April 2022

Nur Nadhifah Zahra, Nadiyah Farah Fadhilah, Wahyu Widyaningsih, Nurlia Wijayanti

Abstract


Latar Belakang: Peran tenaga kefarmasian khususnya apoteker sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan dan pemberian obat kepada pasien di puskesmas ialah melakukan pembinaan dan pemantauan penggunaan obat rasional untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan biaya obat yang terjangkau.

 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Penggunaan Obat Rasional (POR) di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul pada Bulan April 2022. Rasionalitas obat dilakukan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) non-pneumonia, diare non spesifik dan rerata item obat per lembar resep.

 

Metode: Penelitian ini bersifat non eksperimental dan dianalisis secara deskriptif melalui pengambilan sampel berupa data resep obat pasien. Analisis data ditinjau dari batas toleransi indikator peresepan yang ditetapkan Kemenkes RI.

 

Hasil: Hasil evaluasi menunjukan persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia dan diare non spesifik

adalah 4% dan 0% dengan rerata item obat per lembar resep adalah 2,26.

 

Kesimpulan: Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Piyungan bulan April 2022 menggunakan capaian indikator POR Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dapat disimpulkan bahwa persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas Piyungan telah memenuhi target Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu dengan nilai 100%.


Full Text:

PDF

References


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 : Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional. http:// farmalkes.kemkes.go.id/unduh/modul-penggunaan-obat-rasional/, diakses pada 1 Juli 2022.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional. https://e-renggar.kemkes.go.id/file_performance/1-465977-4tahunan-373.pdf, diakses pada 2 Juli 2022.

World Health Organization. (1993). How to Investigate Drug Use in Health Facilities. Selected Drug Use Indicators. https://apps.who.int/iris/handle/10665/60519, diakses pada 2 Juli 2022.

Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. (2014). Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015- 2019. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 12-19.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas. https://www. litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2018/, diakses pada 2 Juli 2022

Indiarto, E.N., Herawati, F., dan Wardani, S.A. (2020). Profil Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Jurnal Calyptra, 9(1), 4. ISSN : 2303-8203.

Christasani, P.D. (2022). Kesesuaian Resep Ispa Non Pneumonia dengan Kriteria POR Nasional di Puskesmas Kabupaten Sleman Yogyakarta. Syntax Idea, 4(1), 2. https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v4i1.1751

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar; Riskesdas. Jakarta: BalitbangKemenkes Ri

Octavia, R., Laila, W.K., Saptarina, N., dan Estikomah, S.A. (2021). Evaluasi Terapi Antibiotik Pada Pasien Diare Akut Balita di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tentara Dr. Soedjono Magelang Tahun 2018. PHARMASIPHA : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 5(2),

http://dx.doi.org/10.21111/pharmasipha.v5i1.5073

Amin, Z.L. (2015). Tata Laksana Diare Akut. CDK-230, 42(7), 507.

Saleh, K., & Ibrahim, M. I. (2006). How rational are drugs used in Malaysian Primary health care sector?, Malaysian Journal of Pharmaceutical Sciences, 4 (1), 1-12.

Muti, A.F., dan Octavia, N. (2018). Kajian Penggunaan Obat Berdasarkan Indikator Peresepan WHO dan Prescribing Errors di Apotek Naura Medika, Depok. Sainstech Farma, 11 (1), 26. ISSN : 2086 – 7816


Refbacks

  • There are currently no refbacks.