Evaluasi Penggunaan Obat Rasional Penyakit ISPA Non Pneumonia di Puskesmas Bambanglipuro, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta
Abstract
Tenaga kefarmasian di Puskesmas berperan dalam pemantauan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) untuk mencegah dan mengatasi permasalahan dalam pemberian obat. Tingginya penggunaan obat yang tidak rasional dapat memicu dampak resistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian peresepan obat ISPA non pneumonia dengan indikator POR Nasional di Puskesmas Bambanglipuro, kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan mengambil data secara retrospektif. Data penelitian ini diperoleh dari resep ISPA non pneumonia periode 01 – 30 November 2021. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa indikator persentase antibiotika pada ISPA non pneumonia periode 01 – 30 November 2021 yakni 20%. Untuk indikator rerata jumlah item obat yakni sebesar 3,40 item. Oleh sebab itu, Puskesmas Bambanglipuro sudah memenuhi standar rasionalitas peresepan ISPA non pneumonia sesuai dengan kriteria POR Nasional.
Full Text:
PDFReferences
Alsagaff, H., Mukty, A., 2005. Dasar- Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.
Andrajati, Retnosari, Andri Tilaqza, and Sudibyo Supardi. 2017. Factors Related to Rational Antibiotic Prescriptions in Community Health Centers in Depok City, Indonesia. Journal of Infection and Public Health 10(1):41-48.
Christasani, P. D. (2022). Kesesuaian Resep ISPA Non Pneumonia dengan Kriteria Por Nasional di
Puskesmas Kabupaten Sleman Yogyakarta. Syntax Idea, 4(1), 178-186.
Harmes, K. M., Blackwood, R.A., Burrows, H. L., Cooke, J. M., Harrison, R. V., Passamani, P. P., 2013. Otitis Media: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physican
Hidayat, N., 2014, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tengah Kota Padang.
Iskandar, A., Tanuwijaya, S. & Yuniarti, L., 2015, Hubungan Jenis Kelamin dan Usia Anak Satu Tahun Sampai Lima Tahun dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Jurnal, Universitas Islam Bandung.
Kemenkes. (2012). Pedoman pengendalian infeksi saluran penapasan akut Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Vol. 53. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes. 2017. Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR). Jakarta: Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomer 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitis Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama: Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Khairunnisa, R., Hajrah, H., & Rusli, R.(2016, November). Profil penggunaan antibiotic pada
pasien ISPA di beberapa pusksesmas Kota Samarinda. In Jurnal Kefarmasian, (Vol. 4,pp. 316-321)
Masriadi. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Misnadiarly. (2008). Macam-macam Penyakit Pada Anak. Jakarta: EGC. Noor, Nur Nasry Prof. Dr. M.PH. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Nurfitriah. 2009. Faktor Biologi Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Karangnongko. (online). http://www.45-127-1-PB-pdf.
Rahayu, Eka & Saintek, Utami & Malik, Negeri & Malang, Ibrahim & Jalan, Gajayana & No, & Abstrak, Malang. (2011). ANTIBIOTIKA, RESISTENSI, DAN RASIONALITAS TERAPI.
Jurnal el-Hayah. 1. 10.18860/sains.v0i0.1861.
Refbacks
- There are currently no refbacks.