Keefektifan layanan bimbingan kelompok: teknik problem solving untuk mengurangi academic burnout

Desi Indriyani

Abstract


Melihat bagaimana pentingnya pendidikan dalam menciptakan produk generasi bangsa yang berkualitas menjadikan beban tersendiri bagi peserta didik. Dalam proses belajar mengajar peserta didik kerap kali mendapatkan tuntutan yang mampu membuatnya setress atau jenuh. Kejenuhan inilah yang disebut dengan burnout. Namun tentu saja peserta didik harus segera keluar dari burnout itu sendiri sebelum justru akan menghancurkan reputasi akademik yang dimiliki. Salah satu solusinya adalah dengan ikut serta dalam bimbingan kelompok dengan teknik problem solving yang diadakan oleh konselor ataupun tenaga pendidik yang memang berkompoten. Untuk menilai seberapa efektif pelaksanaan bimbingan kelompok maka dilakukanlah penelitian kali ini yang menggunakan metode penelitian kualitatif sehingga data yang dihasilkan adalah data ulasan atau analisa terhadap suatu fenomena tertentu. Dengan hasilnya adalah untuk mengukur seberapa efektif bimbingan kelompok tidak hanya ditentukan dari kualitas bimbingan kelompok ataupun konselor yang disediakan namun juga kemauan dari si peserta bimbingan kelompok untuk mau atau tidak berperan aktif dalam bimbingan kelompok. Karena suatu bimbingan kelompok baru dapat dikatakan efektif ketika peserta bimbingan kelompok dapat merasakan manfaatnya.


Full Text:

PDF

References


Hamzah, Sugiharto, D. Y. ., & Tadjri, I. (2017). Efektifitas Konseling Kelompok dengan Teknik Relaksasi Religius untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Mahasiswa. JUBK, 6(1), 7–12.

Hanum, S. . (2017). Hubungan antara Emotiional Labor dengan Burnout pada Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang. Empati: Jurnal Karya Ilmuah S1 Undip, 6(2), 21–30.

Hardiyanti, R. (2013). Burnout Ditinjau dari Bid Five Factors Personality pada Karyawan Kantor Pos Pusat Malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Irawan, E. (2013). Efektivitas Teknik Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Konsep Diri Remaja. Jurnal Bimbingan Dan Konseling “PSIKOPEDAGOGIA,” 2, 5.

Khairani, Y., & Ifdil, I. (2015). Konsep Burnout pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konselor, 4(4), 208.

Moleong, L. (2017). Metode Penelitian Kualititaif (Cetakan ke). PT Remaja Rosdakarya Offset.

Muna, N. . (2013). Efektifitas Teknik Self Regulation Learning dalam Mereduksi Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa di SMA Insan Cendekia Sekar kemuning Cirebon. Jurnal Holistik, 14(2).

Orpina, S., & Prahara, S. . (2019). Self Efficiay dan Burnout Akademik pada Mahasiswa yang Bekerja. Journal of Educational Counseling, 3(2), 119–130.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sukring. (2016). Pendidikan dalam Pengembangan Kecerdasan Peserta Didik (Analisis Perspektif Pendidikan Islam). Tadris Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 1(1), 69.

Thahir, A., & Hidriyanti, B. (2014). Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al Utrujiyyah Kota Karang. Jurnal Pendidikan Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 64.

Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Bebasis Integrasi). PT Rajawali Pers.

Widari, N. ., Dharsana, I. ., & Suranata, K. (2014). Penerapan Teori Konseling Rasional Emotif Behavioral dengan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan Kejenuhan Belajar Siswa Kelas X MIA 2 SMA Negeri 2 Singaraja. Jurnal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, 2(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.