Efektivitas konseling kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMA N 1 Sewon

Abstract

Belajar pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan suatu pengatuhan pembelajaran, kreativitas dalam kegiatan dari beberapa orang yang diteruskan dari keturunan ke keturunan selanjutnya, yang dilakukan dengan pelatihan, pembelajaran dan pengetahuan. Dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran selalu dilakukan dibawah arahan orang yang lebih menguasai. Namun juga ada juga yang dilakukan secara mandiri atau bisa disebut otodidak. Dari kata etimologi bahasa pendidikan sendiri yaitu dari kata ducare, berate sesuatu yang memimpin lain kata bisa juga disebut mengarahkan.Kajian dalam penelitian ini, seorang peneliti memanfaatkan metode kuantitatif. Penelitian tersebut adalah pendekatan. Yang berupaya seseorang dalam dapat menemukan suatu pengetahuan. Dalam data angka, angka yang didapatkan dimanfaatkan untuk analisis peneliti. Sederhanya seorang peneliti yang melakukan penelitian kuantitatif merupakan peneilitian yang disusun secara tersetruktur terhadap beberapa bagian untuk menyelesaikan suatu keterkaitan. Atau menghasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negri 1 Sewon Bantul Yogyakarta.Dari data yang didapatkan akan melaksanakan teknik analisis dengan memanfaatkan software SPSS 25. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivita konseling kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar siswa Di SMA N 1 Sewon. Tujuan yang didasarkan dengan data yang dikumpulkan dengan memanfaatkan angket sebanyak 20 siswa yang menjadi narasumber kesulitan belajar. Hasil dari penelian ini terdapat banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar.Pembelajaran di sekolah yang dilakukan siswa tidaklah semudah yang dibayangkan dan untuk merealisasikan, terkadang guru dipertemukan dengan beberapa macam permasalahan setiap siswa yang berbeda masing-masing dan berbeda satu sama lain. Guru juga dapat dituntut untuk memilih teknik yang sesuai, juga dnegan karakter siswa pemilihan metode dan media juga disesuaikan. Sehingga diharpakan peserta didik bisa melakukan aktivitas pembelajaran dengan mudah dan lancar tanpa merasakan hambatan, peserta didik biasanya ditunjukan dengan adanya kesulitan terhadap hasil belajar yang bersifat fisiologis, psikis, dan sosial. Hal ini bisa menjadi penyebab kecerdasan belajar yang dihasilkan dibawah tidak sesuai harapan.