Strategi layanan konseling kelompok untuk meningkatkan regulasi diri pada siswa SMAN 1 Yogyakarta

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah guna memberikan gambaran dan alternatif-alternatif strategi layanan konseling kelompok untuk meningkatkan regulasi diri pada peserta didik diSMAN 1 Yogyakarta yang bisa dimanfaatkan oleh Guru BK/ Konselor. Belajar merupakan suatu kewajiban bagi peserta didik dan merupakan suatu kebutuhan bagi peserta didik. Regulasi diri dalam mencapai tujuan hidup sangat penting bagi individu. Jika individu tidak dapat mengatur dirinya yang terjadi maka individu akan malas, kurang aktif, tidak memiliki tujuan hidup. Dalam situasi dan kondisi seperti ini guru bimbingan dan konseling bisa memberikan bantuan untuk peserta didik melalui layanan konseling kelompok. Faktanya masih banyak pesera didik yang masih rendah dalam pengaturan diri. Sehingga butuh usaha dari guru bimbingan dan konseling gu a memberikan layanan tentang regulasi diri. Layanan konseling kelompok memfasilitasi peserta didik untuk berfikir dalam bertingkah laku, dan melibatkan pada fungsi terapi yang dimungkinkan untuk berorientasi pada kenyataan, membersihkan jiwa, saling percaya, pengertian, pemeliharaan, bantuan dan penerimaan. Namun, layanan konseling kelompok masih kurang efektif sebab minimnya kreativitas dan inovasi. Maka dibutuhkan alternatif-alternatif sebagai media dan teknik-teknik yang ada seperti teknik problem solving, teknik reframing dan teknik scaffolding untuk menunjang layanan konseling kelompok dalam meningkatkan regulasi diri pada peserta didik. Sehingga harapannya guru bimbingan dan konseling mampu memberikan layanan konseling kelompok yang kreatif, inovatif  dan sesuai dengan teknik yang dipakai guna meningkatkan regulasi diri.