Bimbingan kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan teknik Simulation games

Farah Nadya Mardhatillah, Amien Wahyudi

Abstract


Bimbingankelompokdalammenggunakantekhniksimulasigameataupermainandapatdipercaya bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri pada siswa. Karena tujuan dari simulasi gamejuga memang untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. Tekhnik simulasi game ini dapatdiartikan juga sebagai pembelajaran yang membuat sebuah gamabran tertentu dengan memilikitujuan untuk membuat masalah selesai. Dalam menggunakannya, metode penelitian ini dapatdisebut juga eksperimen atau percobaan kepada siswa, apakahtekhnik simulasi game dapatmempengaruhikepercayaandiriatautidak.Setelahdilakukanberbagaitahapujicobadanmembandingkannyadengantanpamenggunakantekhnik,ternyataterdapatperubahanyangsignifikandanberpengaruh.Mengapahaliniperludilakukan?Karenaakhir-akhirinikepercayaandirisiswamenurun,masihmerasamaluuntukmembukadiridengantemanseumurannya, ada beberapa siswa yang merasa rendah diri dan malah memendam bakatnyasendiri. Dilakukan sekitar 300 siswa dalam percobaan metode ini, dan pada sekitar 50 siswadilakukan sample random untuk melakukan penelitian. Untuk itu, dalam melakukan tekhniksimulasi game atau permainan ini, peran guru sangat dibutuhkan dalam hal ini, selain itu juga,bimbingan konseling atau guru bk sangat dibutuhkan dalam permasalahan ini. Karena, guru bksangat berperan lebih dan banyak dalam penelitian ini, juga berperan untuk melihat dan menilaibagaimana perkembangan masing-masing anak. Dalam tekhnik simulasi game, dapat melihat danmengetahui mengapa seorang siswa bisa memiliki rasa malu yang tinggi,rasa tidak percaya diri,dan juga rendah diri. Lalu, peran guru dan guru bimbingan konseling yaitu untuk memberi sarankepada anak tersebut untuk bisa lebih percaya diri, oleh karena itu, konsep tekhnik simulasipermainan ini sangat berpengaruh kepada para siswa. Maka dari itu, dalam artikel ini akandibahassecaramenyeluruhbagaimanasistembimbingankelompokdenganmenggunakan


Full Text:

PDF

References


(n.d.). Retrieved from https://digilib.uinsby.ac.id/1515/4/Bab%202.pdf Ahmadi, K. d. (2011). Mengembangkan Pembelajaran.

Ahmadi, K. d. (2011). Mengembangkan Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Andang, I. (2006). Education Games (Menjadi Cerdas dan ceria dengan permainan edukatif).

Yogyakarta: Pilar Media.

Anwar, K. (2017). Model Eksplorasi Karir Sebagai Upaya Persiapan Karir Siswa Dalam Menghadapi ASEAN Global. Jurnal Konseling GUSJIGANG, Vol. 3 No. 1.

Arifi, Z. (2014). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gonzalez, M. (2008). Career Maturit: a Priority for Secondary Education. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 6 (16):749-772.

KBBI. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo.

Sudrajat, T. (2018, 03 13). Pengertian Penyesuaian Diri dan Penyesuaian Sosial Serta Karakteristiknya Menurut Para Ahli. Retrieved from http://Sumber-informasi- kita.blogspot.com/2012/06/pengertian-penyesuaian-diri-dan.html?m=1

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suherman, U. (2008). Konseling Karir Sepanjang Rentan Kehidupan. Bandung: Program Studi Bimbingan dan Konseling SPs UPI Bandung.

Tatiek, R. (2006). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang : UNM.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.