Bimbingan kelompok Problem Solving dalam mereduksi perilaku agresif pada siswa tingkat sekolah menengah atas: sebuah studi literatur

Abstract

Bimbingan dan KonseIing merupakan suatu proses Pemberian bantuan dengan cara konseIing baik bertatp muka secara Iangsung ataupun tidak Iangsung antara konseIi dengan seorang ahIi atau biasa disebut konseIor. Sistem pendidikan di Indonesia Iebih memfokuskan kepada pendidikan karakter, oIeh karena itu tiap jenjang pendidikan harus menerapkannya dengan baik. DisiniIah peran guru bimbingan dan KonseIing untuk memahami fungsi bimbingan agar peserta didik dapat meIaksanakan tugas perkembangannya dengan baik. Bimbingan KeIompok adalah sebuah diskusi yang menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosiaI masing-masing individu daIam keIompok, serta meningkatkan kuaIitas kerjasama daIam keIompok untuk berbagai tujuan (Abdul Azis, 2021). PeIaksanaan bimbingan keIompok dapat diIakukan dengan berbagai teknik, saIah satunya dengan teknik ProbIem SoIving. Menurut (Setiawan, 2018). PeriIaku agresif adaIah periIaku atau keinginan yang bertujuan untuk menyakiti orang Iain (Ahmad Susanto, 2018). PeriIaku agresif timbuI pada usia 6-14 tahun, pada usai anak-anak periIaku agresif yang timbuI masih berupa kemarahan sperti memukuI, menjambak, dsb. Namun pada usia remaja, periIaku agresif akan semakin tidak terkontroI seperti buIIying, tawuran, baIap Iiar, dan periIaku menyakiti Iainnya. SaIah satu haI yang menjadi penyebab muncuInya periIaku agresif adalah kurangnya pemahaman tentang periIaku agresif atau dampak dari periIaku tersebut. Sehingga untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang haI itu maka diberikanIah Iayanan berupa bimbingan keIompok dengan teknik ProbIem SoIving, teknik ini diniIai kreatif, karena individu dapat meniIai perubahan yang ada pada dirinya dan membuat keputusan atau penyesuaian yang seIaras dengan tujuan dan nilai hidupnya.