Implementasi layanan konseling kelompok teknik self-management untuk mereduksi perilaku nomophobia

Abstract

Di era globalisasi saat ini, teknologi dituntut untuk memudahkan setiap pekerjaan manusia, termasuk akses terhadap informasi. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi adalah penggunaan smartphone. Peran teknologi yang semakin berkembang dalam kehidupan sehari-hari menjadikan smartphone sebagai produk elektronik yang kini menjadi milik semua kalangan terutama remaja. Bagi para pelajar, teknologi smartphone dapat dimanfaatkan untuk media belajar seperti mencari informasi di internet, memanfaatkan aplikasi yang menunjang pembelajaran (Google Classroom, Ruang Guru, Quipper, dan lain-lain). Namun pada kenyataannya remaja sekarang hanya menggunakan smartphone untuk mengirim SMS, mendengarkan musik, bermain video game, dan jejaring sosial. Munculnya smartphone di kalangan remaja yang temperamennya masih labil membuatnya sulit memanajemen waktu, sehingga tanpa disadari mereka ketergantungan dengan smartphone dan berdampingan dengan istilah Nomophobia (No Mobile Phone Phobia). Nomophobia merupakan perasaan takut yang dirasakan seseorang ketika berada jauh dari smartphonenya yang ditandai dengan perasaan cemas, khawatir, gemetar, sedih ketika tidak ada interaksi langsung dengan smartphone, selalu mengecek smartphone, dan lain-lain. Adapun penelitian ini yaitu menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan yaitu terkait dengan alternatif solusi yang berpotensi untuk menangani masalah nomophobia adalah guru BK menyelenggarakan layanan konseling kelompok pendekatan behavior teknik self-management