Hubungan self efficacy dengan motivasi belajar pada siswa SMK 5 Yogyakarta

Abstract

Timbulnya Motivasi belajar  adalah bagian yang memiliki sifat internal yang mana ia mengajak individu agar dapat menimbulkan perasaan ingin belajar dan mencapai tujuandan keinginaj. Pada penelitian kali ini memiliki tujuan untuk dapat menjelajahi  keterkaitan paa Self efficacy serta hasrat motivasi belajar pada anak didik. Pada penelitian kali ini penulis memilih metode penelitian yaitu dengan melaksanakan survei yang diliputi dengan penggunaan kuesioner yang diisi oleh data dari keseluruhan siswa yang menjadi objek kajianpeneliyian   yang diambil dalam bermacam tingkat pendidikan. Fokus dalam proses belajar adalah proses pembelajaran itu sendiri dan hasil yang diperoleh dari upaya belajar tersebut. agar tercapainya perasaan puas pada hasil dalam pembelajaran, diperlukan adanya perasaan  giat dan ketekunan yang sangat besar sehinggaanak didik  memperoleh pencapaian hasil belajar yang sesuai dengan keinginannya. Selain itu, anak didik sangat perlu memiliki motivasi dalam  perihal pembelajaran dan serta rasa tekun dan giat  yang tergolong besar sehingga  hasil dalam proses pembelajaran akan semakin meningkat dari waktu kewaktu asal bersifat tekun.

Menurut Elliot et al. (sebagaimana dikutip dalam Kurniyawati, 2012), ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh bagi motivasi belajar salah satunya merupakan Self efficacy.  Kepercayaan anak didik dengan rasa kemampuan diri menjadi bagian penting dari faktor intrinsik yang mendorong siswa agar selalu belajar dengan dengan tekun serta semangat. Adapun Siswa yang mempunyai faktor Self efficacy yang bagus akan cenderung memiliki motivasi belajar yang kuat. Pada bagian Self efficacy sendiri merupakan sebuah perasaan yakin dan percaya  kepada kemampuan individu dalam proses penyelesaian tugas serta mengatasi terjadinya hambatan yang akan dihadapi.

Pada penelitian ini dpati hasil penelitian yaitu terdapat keterkaitan positif antara Self efficacy serta motivasi belajar yang terdapat pada anak didik.  Anak didik yang  memiliki tingkat Self efficacy yang cukup tinggi akan berefektivitas dengan perasaan motivasi belajar yang cenderung kuat,  berbeda dengan siswa yang memiliki tingkatan Self efficacy  yang tergolong rrendah akan mempunyai perasaan motivasi belajar yang tergolong lemah. Temuan ini menunjukkan bahwa keyakinan siswa terhadap kemampuan diri mereka memengaruhi sejauh mana mereka termotivasi untuk belajar.

Penelitian ini ikut serta dalam memberikan  pemahaman pada faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak didik. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya pengembangan program pembelajaran yang memperkuat Self efficacy siswa dan memotivasi mereka untuk belajar. Dengan demikian, siswa dapat mencapai potensi belajar mereka secara optimal dan mencapai hasil yang diinginkan dalam pendidikan