Pengaruh interaksi teman sebaya terhadap kenakalan remaja
Abstract
Penelitian ini membahas pengaruh interaksi teman sebaya terhadap kenakalan remaja, dengan focus pada dinamika social ynag mempengaruhi perilaku remaja. Interaksi dengan teman sebaya dianggap sebagai faktor penting dalam sosialsiasi remaja, yang dapat mempengaruhi penerimaan nalai nilai, norma norma social dan perilaku berisiko. Melalui tinjauan literature studi ini mengidentifikasi bahwa remaja cenderung meniru perilaku teman sebayanya, termasuk penggunaan alcohol, narkoba serta terlibat dalam perilaku agresif dan seksual yang berisiko. Dinamika kelompok dan tekanan social dari teman sebaya seringkali memperkuat perilaku kenakalan remaja. Dalam konteks ini peran pengawasan orangtua dan pengaruh keluarga menjadi hal penting dalam mengurangi dampak negative interaksi teman sebaya. Strategi intervensi yang melibatkan pendidikan tentang resiko perilaku berisiko, pengembangan ketrampilan social positif, serta peningkatan dukungan social dari orangtua dan msyarakat dapat mengurangi prevalensi kenakalan remaja.
Full Text:
PDFReferences
Anarta¹, F., Fauzi, R. M., Rahmadhani, S., & Santoso⁴, M. B. (2022). Kontrol Sosial Keluarga Dalam Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja.
Artini, B. (2018). Analisis Faktor Yang Memengaruhi Kenakalan Remaja.
Ekowarni, E. (2016). Kenakalan remaja: Suatu tinjauan psikologi perkembangan. Buletin
Hartana, I. (2016). Integritas dan komitmen dalam bekerja. Diakses dari: https://ot.id/tips-profesional/ integritas-dan-komitmen-dalam-bekerja
Indramawan, A., & Hafidhoh, N. (2019). Pendidikan karakter sebagai upaya meningkatkan semangat belajar. Prosiding Semdikjar, 3, 477-485.
Jumarudin, J., Gafur, A., & Suardiman, S. P. (2014). Pengembangan model pembelajaran humanis religius dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(2), 114-129.
Jurnal Hidayati, N. W. (2016). Hubungan harga diri dan konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja.
Jurnal Penelitian Pendidikan Jasmisari, M., & Herdiansah, A. G. (2022). Kenakalan remaja di kalangan siswa sekolah menengah atas di Bandung: Studi pendahuluan. Aliansi: Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional, 1(1).Indonesia, 1(2).Keperawatan, 7(1).Psikologi, 1(2), 24-27.
Khasanah, U., Hernia, H. (2019). Membangun karakter siswa melalui literasi digital dalam menghadapi pendidikan abad 21 (revolusi industri 4.0). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Palembang, 999-1015.
Komara, I. B., & Saputra, W. N. E. (2023). Implementasi bimbingan kelompok teknik problem solving untuk meningkatkan Self-Regulated Learning (SLR) siswa. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (Vol 3, pp. 1050-1058).
Mustari, M., &Rahman, M. T. (2011). Nilai karakter:Refleksi untuk pendidikan karakter. Jakarta: Raja Grafika Persada.
Nefri. (2017). Ciri ciri kemandirian. Diakses dari: https://pusatkemandiriananak.com/ciri-ciri-kemandirian/
Prakarsa, W. (2012). Transformasi pendidikan akuntansi menuju globalisasi. 30. Diakses dari:http://blog.umy.ac.id/muhakbargowa/files/2012/11/TRANSFORMASI-PENDIDIKAN-AKUNTANSI-MENUJUGLOBALISASI.pdf
Rizqy, S. N. (2019). Pengintegrasian pendidikan berkarakter berbasis multikultural dalam pembelajaran bahasa indonesia. Jurnal Senasbas, 3(2), 926-936.
Silfia, M. (2018) penguatan pendidikan karakter dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. In: TANTANGAN yang dihadapi dalam duni pendidikan dan social studies diera revolusi industri 4.0, Desember 2018, Digital Library UNIMED.
Strategi Konselor Dalam Upaya Menanggulangi Kenakalan Remaja. (2023). (n.p.): Fitrawan Umar.
Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, 12(1), 47-58.
Wibawa, R. P., & Agustina, D. R. (2019). Peran pendidikan berbasis higher order thinking skills (hots) pada tingkat sekolah menengah pertama di era society 5.0 sebagai penentu kemajuan bangsa indonesia. Equilibrium, 7(2), 137-141
Refbacks
- There are currently no refbacks.