Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Komunikasi Matematis Siswa pada Pendidikan Era Society 5.0

Hartomo Adhi Nugroho

Abstract


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Latar belakang penelitian ini adalah Pada era society 5.0, peranan pendidikan dituntut lebih besar dan kompleks lagi. Tuntutan itu antara lain memberikan pengetahuan yang dapat menyiapkan siswa agar mampu berpikir, bersikap, dan berperilaku sadar teknologi dan memanfaatkan teknologi dengan benar terutama dalam komunikasi matematis dan kecerdasan emosional. Komunikasi matematis siswa SMA Negeri 15 masih rendah dan kecerdasan emosional siswa masih kurang. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan komunikasi matematis siswa kelas X IPA 5 SMA Negeri 15 Semarang tahun pelajaran 2020 /2021  pada materi Eksponen . Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang diperoleh dari angket kecerdasan emosional, tes komunikasi matematis, dan wawancara. Sebanyak  36 siswa kelas X IPA 5 ditentukan kecerdasan emosional berdasarkan skor angket  kecerdasan emosional sebelum pembelajaran. Siswa pada tes komunikasi matematis dianalisis dan subjek penelitian diwawancara sebagai triangulasi. Data kuantitatif diuji menggunakan  uji normalitas, uji homogenitas, dan  uji ketuntasan. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan dan memverifikasi kesimpulan tersebut. Penelitian ini memberikan kesimpulan adanya peningkatan kecerdasan emosional siswa pada materi eksponen  dengan menggunakan CTL strategi scaffolding dan  adanya peningkatan Rata-rata komunikasi matematis siswa pada materi eksponen. 



Full Text:

PDF

References


Amiripour, et al. 2012. “Scaffolding as Effective Method for Mathematical Learning”. Indian Journal of Science and Technology. 5(9): 3328-3331.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Armiati. 2009. Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Universitas Pendidikan Indonesia.

Asihno, B. 2011. “Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Kompetensi Kimia Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa Di SMK Negeri Kabupaten Karanganyar. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. http://eprints.uns.ac.id/5817/ (diunduh 25 Maret 2015 pukul 12.52 WIB).

Azwar. S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brenner, M. E. 1998. “Development Mathematical Communication in Problem Solving Groups By Language Minority Students”. Bilingiual Research Journal. 22:2,3,&4 Spring, Summer,&fall 1998. Pp:103-128.

Cooper, R, K dan Sawaf, A. 2002. Executive EQ; Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Johnson, E. B. 2014. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Terjemahan Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa.

Rifa’i, A., R.C. dan Anni C. T. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Sa’ud, U. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: AlfaBeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suherman, E, dkk., 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukestiyarno. 2013. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Chandra, S. R., Fauzan, A., dan Helma. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Think Talk Write dan Gender terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP 12 Padang”. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1): 35-40.

Das, P. K. dan Wilkinson, M. E. 2011. “The effects of gender, class level and ethnicity on attitude and learning environment in college algebra course”. Journal of Mathematical Sciences & Mathematics Education. 6(2): 78-90.

Ekawatidan, W. 2011. “Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Sekolah Dasar)”. Jurnal Ilmu-ilmu sosial.19 : 19-24.

Erasmus, P. 2013. “Relationship Between Emotional Intelligence, Study Orientation in Maths And Maths Achievement of Middle Adolescent Boys And Girls”. GSE Journal of Education. PP: 112-21.

Fachrurazi. 2011. “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian. 1:76-89.

Firmanto, A. 2013. “Kecerdasan, kreatifitas, task commitment dan jenis kelamin sebagai prediktor prestasi hasil belajar siswa”. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi. 1(1): 26-36.

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books.

Goleman, D. 2009. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Hasrattudin. 2012. “Meningkatkan Kecerdasan Emosional Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 19(1): 45-67.

Hardjito, D. 2010. “The Use of Scaffolding Approach to Enhance Students’ Engagement in Learning Structural Analysis”. International Education Studies. 3(1):130-135.

Indriani, R. 2012. “Pengaruh Contextual Teaching And Learning (Ctl) Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar: Studi Eksperimen di Kelas V Sekolah Dasar Kec. Rajagaluh Kab. Majalengka”. Tesis.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu/8772/ (diunduh 25 Maret 2015 pukul 12.57 WIB)

Ioannidou, F. dan Konstantikaki, V. 2008. “Empathy and Emotional Intelligence: What is it really about?”. International Journal of Caring Science. 1(3): 118-123.

Kiptum, J. K., Rono P. K. , Too J. K., Bii B. K,dan Too J.2013. “Effects of Students Gender on Mathematics Performance in Primary Schools in Keiyo South District Kenya”. International Journal of Scientific&Technology Research, 2(6): 247-252.

Qohar, A. dan Sumarmo, U. 2013. “ Improving Mathematical Communication Ability and Self Regulation Learning Of Yunior High Students by Using Reciprocal Teaching”. IndoMS.J.M.E, 4(1): 59-74.

Ranee, S. S., dan Sau, L. C. 2008. “Emotional Intelligence of Science and Mathematics Teacher: A Malaysian Experience”. Journal of Science and Mathematics. 31(2): 132-163.

Sutama, Haryoto, dan Sabar, N. 2013. “Contextual Math Learning Based On Lesson Study Can Increase Study Communication”. International Journal of Education. 5(4) : 48-60.

Sumarmo, U. 2010. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Siswa. Jurnal Penelitian. 1: 1-27.

Umar, W. 2012. “Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika”. Jurnal STKIP Siliwangi Bandung. 1(1): 34-56.

Wahyuni, Dewi I., dan Hasratuddin. 2010. “ Perbedaan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis Antara Siswa Kelas Heterogen Gender Dengan Kelas Homogen Gender Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Di Mts Kota Langsa”. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA. 7(1): 75-86.

Wood, N. L. 2012. “Practice and conceptions: communicating mathematics in the workplace”. Springer Edue Stud Math, 79: 109-125.

Zanthy, L.S. 2011. “Peningkatan Komunikasi Matematis Siswa MTs Dengan Menggunakan Virtual Manipulative Dalam Contextual Teaching And Learning (CTL)”. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu/10245/ (diunduh 25 Maret 2015 pukul 12.52 WIB).

Zhu, Z. 2007. Gender Differences in Mathematical Problem Solving Patterns: A review of Literature. International Education Journal, Volume 8 No.2. Pp: 187-202.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.