Peran Keluarga dalam Perkembangan Teknologi Digital Era Society 5.0

Muhammad Rofa’i Simorangkir

Abstract


Di zaman berkemajuan seperti saat ini,peran keluarga dalam mengawasi atau membimbing anak sangatlah penting, perkembangan teknologi yang semakin hari sangat dapat di rasakan kegunannya dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan keluarga teknologi digital seperti laptop,gadget/telfon pintar yang biasa digunakan orang tua maupun anak dampak memberikan dampak positif seperti halnya orang tua dapat berkomunikasi dengan anaknya saat tidak berada di dalam rumah begitupun sebaliknya. Akan tetapi penggunaan telfon pintar/gadget yang intens dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kondisi atau keadan di dalam keluarga tersebut, seperti kurang harmonisnya hubungan antara anggota keluarga, tidak terjalinnya komunkasi yang baik, anak yang kecanduan media sosial, bahkan dapat menyebabkan penyakit mental yang secara tidak sadar dapat mengganggu peran dalam anggota keluarga itu sendiri,seperti halnya emosi tidak dapat terkontrol, menyendiri, hingga menutup diri dari anggota keluarga yang lain. Dalam perkembangan teknologi di era society 5.0, Di dalam keluarga terkhusus kedua orang tua memiliki peran penting dalam menyeimbangkan antara kemajuan teknologi digital dengan fungsi dan peran anakdi dalam keluarga itu sendiri.Tujuan layanan yang terdapat di dalam bimbingan konseling keluarga yaitu, dapat membantu tiap individu yang ada di dalam keluargabelajar berkomunikasi dengan baik dan dapat saling menghargai satu sama lain.Memunculkan kembali ikatan bathin atau emosional antara individu di dalam keluarga dalam dinamika yang saling bersinambungan. 


Full Text:

PDF

References


Alia, T., & Irwansyah. 2018. Pendampingan Orang Tua pada Anak Usia Dini dalam Penggunaan Teknologi Digital. A Journal of Language, Literature, Culture and Education.

Syifa, L., Setianingsih, E. S., & Sulianto, J. 2019. Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.22310

Wahy, H. 2012. Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Pertama Dan Utama, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 12(2), 245-258.

Jailani, M. S. 2014, Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini, 8 (2), 245-260. Jurnal Pendidikan Islam

Baharu, H. 2016. Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis, Jurnal Pendidikan, 3 (2), 96-107

Mansur, 2005, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam,Yogyakarta: Pustaka Belajar

Azizah, L. N., M, N. O., Susanti, W., & Putri, P. (2017). Modul Pelatihan Parenting Di Era Digital.

Brooks, J. (2011). The process of parenting. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, J. (2015). Penelitian kualitatif dan desain riset “memilih diantara lima pendekatan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Dagun, S.M. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ebi, S. (2017). Golden age parenting. Yogyakarta: Psikologi Corner.

Edy, A. 2015. Ayah Edy menjawab problematika orangtua ABG dan remaja. Jakarta: Noura Book Publising.

Dyna, Benny, & Gilang. (2018). Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital.

Harfiyanto, D., Utomo, C.B., Budi, T. (2015). Pola interaksi siswa pengguna gawai di SMAN 1 Semarang.

Journal of Education Social Studies, 4(1), 1-5.

Indira, P. M. (2017). Kapasitas pengasuhan orangtua dan faktor-faktor pemungkinnya pada keluarga miskin perkotaan. Jurnal Indigenous, 2(1), 1-11.

Kiftiyah, I. N., Sagita, S., & Ashar, A. B. (2017). Peran media youtube sebagai sarana optimalisasi perkembangan

kognitif pada anak usia dini. Prosiding SEMNAS Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi, 199-208.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga. Jakarta: KENCANA.

Marsal, A., & Hidayati, F. (2017). Pengaruh smartphone terhadap pola interaksi sosial pada anak balita di

Pietkiewicz, I., & Smith, J. A. (2012). A practical guide to using Interpretative Phenomenological Analysis in qualitative research psychology 1. Czasopismo Psychologiczne, 18 (2), 361–369.

Prasanti, D. (2016). Perubahan media komunikasidalampolakomunikasikeluarga di era digital. Commed:JurnalKomunikasi dan Media, 1(1), 69-81.

Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants. MCB University Press.

Rozalia, M. F. (2017). Hubungan intensitas pemanfaatan gawai dengan prestasi belajar siswa kelas V sekolahdasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, 5(2), 722-731.

Ruhaena, L., & Ambarwati, J. (2015). Pengembangan minat dan kemampuan literasi awal anak prasekolah dirumah. The 2nd University Research Coloquium, 172-179.

Santy, W. H., & Irtanti, T. A. (2017). Pola asuh orangtua mempengaruhi temper tantrum pada anak usia 2-4tahun di PAUD Darun Najah Desa Gading, Jatirejo, Mojokerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(12), 73-75.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Suhada, I. (2016). Psikologi perkembangan anak usia dini. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Venkatesan, S., Yashodharakumar, G.Y. (2017). Parent opinions and attitudes on toys for children with orwithout developmental disabilities. The International Journal of Indian Psychology, 4(4), 6-20.

Warisyah, Y. (2015). Pentingnya pendampingan dialogis orangtua dalam penggunaan gawai pada anak usia

Young, K. S., & Abreu, C. N. D. (Eds). (2017). Kecanduan internet. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Refbacks

  • There are currently no refbacks.