Keefektifan Teknik Bermain Peran untuk Mengurangi Emosi Marah Siswa

Sephia Nur Hanifah, Wahyu Eka Nanda Saputra

Abstract


Emosi marah merupakan emosi yang bisa dialami oleh setiap individu. Emosi marah ini dapat disebabkan ketika individu mengalami suatu kondisi atau situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya, perasaan frustasi dan kecewa terhadap sesuatu yang diharapkan. Emosi marah yang berlebihan sangat berbahaya karena dapat mengganggu penyesuaian sosial. Kemampuan mengelola emosi sangat diperlukan agar siswa dapat menjadi individu yang matang secara emosi. Individu yang mempunyai kemampuan mengelola emosi membantu individu dalam memecahkan berbagai macam maalah dan tidak akan menimbulkan perilaku yang kurang menyenangkan. Guru BK mempunyai peran yang penting dalam membantu siswa untuk mengurangi emosi marah. Salah satu layanan yang dapat diberikan oleh guru BK untuk mengurangi rasa marah yaitu teknik bermain peran. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dari berbagai jurnal dan buku. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah teknik bermain peran dan emosi marah. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu teknik bermain peran dapat mengurangi emosi marah siswa.

Full Text:

PDF

References


Amanah, M., & Indah Pratiwi, T. (2019). Penerapan Konseling Kelompok Role Playing Untuk Mengendalikan Emosi Marah Siswa Di Smpn 3 Taman Sidoarjo. Jurnal BK UNESA, 10(1).

Berkowitz, L. (2014). Towards a general theory of anger and emotional aggression: Implications. Perspectives on anger and emotion: Advances in social cognition, 6.

Blackburn, I.-M., Davidson, K., & Kendell, R. (1994). Terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan suatu petunjuk bagi praktisi.

Campbell, L., Campbell, B., & Dickinson, D. (2006). Metode praktis pembelajaran: Berbasis multiple intelligences. Intuisi Press.

Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi (terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(1), 116–133.

Djaila, M., Jamaludin, J., & Hanis, H. (2015). Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Beljar IPS Pada Pokok Bahasan Kegiatan Jual Beli Di Kelas III SDN Simdo. Jurnal Kreatif Online, 5(1).

Fitrianisa, A. (2018). Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Perilaku Agresif Siswa SMK PIRI 3 Yogyakarta. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 4(3), 166–179.

Goleman, D. (2012). Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ. Bantam.

Greenberg, L. S. (2019). Theory of functioning in emotion-focused therapy.

Haryanto, T. (2014). Penggunaan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan hasil Belajar PKN Siswa Kelas V pada MI Maarif Mantingan Salam Magelang Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.

Herlina, U. (2016). Teknik Role Playing dalam Konseling Kelompok. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 2(1), 94–107.

Hudaya, N. F. (2015). Peningkatan Kemampuan Mengelola Emosi Marah Melalui Teknik Anger Management pada Siswa Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 4(7).

Isrofin, B. (2016). Efektivitas pelatihan pengelolaan marah dengan pendekatan kognitive behavior modification untuk mengurangi perilaku agresif siswa. Jurnal penelitian bimbingan dan konseling, 1(2).

Lie, A. (2008). Memudahkan anak belajar. Penerbit Buku Kompas.

Martinis, Y., & Sanan, J. S. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta.

NK, R. (2001). Strategi Mengajar Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Poorman, P. B. (2002). Biography and role playing: Fostering empathy in abnormal psychology. Teaching of Psychology, 29(1), 32–36.

Prawitasari Johana, E. (2011). Psikologi Klinis, pengantar terapan mikro dan makro.

Purwanto, Y., Mulyono, R., & Herlina, R. (2006). Psikologi marah: Perspektif psikologi Islami. Refika Aditama.

Putri, M. Y. (2019). Keefektifan Pendekatan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Role Playing untuk Mengurangi Perilaku Agresi Peserta Didik. Jurnal Counseling Care, 3(1), 33–39.

Riaty, B. (2012). Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi Siswa Kelas XII IPS 3 DI SMA Negeri 12 Medan. Jurnal Handayani Pgsd Fip Unimed, 3(1).

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja.

Shaftel, F. R., & Shaftel, G. A. (1967). Role-playing for social values: Decision-making in the social studies. Prentice Hall.

Smilansky, S. (1968). The effects of sociodramatic play on disadvantaged preschool children.

Susanti, R., Husni, D., & Fitriyani, E. (2015). Perasaan terluka membuat marah. Jurnal Psikologi, 10(2), 103–109.

Sutiana, A. (2018). Penggunaan Metode Bermain Peran Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan dan Akuntansi), 4(4).

Triantoro, S., & Nofrans, E. (2009). Manajemen Emosi.

Winataputra, U. S. (2005). Strategi Belajar Mengajar (Jakarta. Universitas Terbuka.

Wuri, H. R. (2015). Efektivitas Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Pada Anggota Osis Smp Negeri 1 Pakem. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling.

Yuliani, R. (2013). Emosi negatif siswa kelas XI SMAN 1 Sungai Limau. Jurnal Ilmiah Konseling, 2(1), 151–155.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.