Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Mereduksi Perilaku Agresif Siswa

Gemmarahima Gemmarahima, Wahyu Eka Nanda Saputra

Abstract


Pada masa pubertas atau masa menjelang dewasa, remaja cenderung mengalami banyak pengaruh-pengaruh dari luar yang menyebabkan remaja terbawa pengaruh oleh lingkungan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan remaja yang tidak bisa menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah akan melakukan perilaku yang maladaptif, seperti contohnya perilaku agresif yang dapat merugikan orang lain dan juga diri sendiri. Perilaku agresif sendiri merupakan suatu tindakan yang bermaksud untuk melukai baik itu secara verbal dan nonverbal terhadap individu lain yang di sengaja sehingga dapat merugikan orang lain. Maka dari itu dengan menggunakan teknik restrukturisasi kognitif yang dirancang untuk mengubah pola pikir negative menjadi positif sehingga perilaku maladaptive yang timbul akibat pola pikir yang salah juga akan berubah menjadi perilaku adaptif. Sehingga pada akhirnya diharapkan individu memiliki kemampuan untuk bereaksi secara adaptif pada saat menghadapi masalah atau situasi sulit dalam setiap fase kehidupan. Dalam menangani masalah perilaku agresif sendiri menggunakan Teknik restrukturisasi kognitif karena paling efektif untuk mengatasi perilaku agresifitas siswa.


Full Text:

PDF

References


Nursalim, mochamad. (2013). Strategi intervensi dan konseling. Jakarta barat :@kademia

Oemarjadi, Kasandra. (2004). Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi. Jakarta: Kreativ Media Jakarta

Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Leckman, J. F., Panter-Brick, C., & Salah, R. (2014). Peace Is a Lifelong Process. In J. F. Leckman, C. Panter-Brick, & R. Salah (Eds.), Pathways to peace: The transformative power of children and families (Vol. 15, pp. 3–18). London: The MIT Press.

Dill, K.E. & Dill. J.C, 1998. “Video Game Violence: A Review of the Empirical Literature.” Aggression and Violent Behavior, 3 (4), 407–428

Biswas, P. (2015). Mahatma Gandhi’s views on peace education. Education Journal, 4 No. 1, 10–12

Harding, C. (2006). Aggression and Destructiveness: Psychoanalytic Perspectives. Routledge

Dill, K.E. & Dill. J.C, 1998. “Video Game Violence: A Review of the Empirical Literature.” Aggression and Violent Behavior, 3 (4), 407–428

Dobson, D., & Dobson, K. S. (2009). EvidanceBased Practice of Cognitive Behavioral Therapy. New York: The Guilford Press

Fryer, G. E. Jr. & Miyoshi , T.J, 1996. “The Role of the Environment in the Etiology of Child Maltreatment. Aggression and Violent Behavior, I (4), 317-326.

Qayyum, S., Malik, N., & Iqbal, M. M. A. (2013). Exposure to Violent Television Programs and its Effect on Siblings Aggressive Behavior: Parents’ Perceptions. 4(7), 8.

Apriyanti, Seli. 2014. Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk Kecemasan Komunikasi Pada Remaja. Perpustakaan Upi.Edu

Saputra, W. N. E., Mappiare-AT, A., Hidayah, N., & Ramli, M. (2021). KH Ahmad Dahlan’s the values of peace in the novel entitled Sang Pencerah: A hermeneutics study. Pegem Journal of Education and Instruction, 11(2), 32–42. https://doi.org/10.14527/pegegog.2021.04

Saputra, W. N. E., Supriyanto, A., Astuti, B., & Ayriza, Y. (2020). Pikiran Damai Berdasarkan Penuturan Markesot: Studi Hermeneutika Teks Markesot Bertutur Lagi. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 5(2), 80–90. http://dx.doi.org/10.17977/um001v5i22020p080

Alhadi, S., Saputra, W. N. E., Wahyudi, A., Supriyanto, A., & Muyana, S. (2019). Self-Regulation of Emotion Module to Reduce Aggressive Behavior. 3rd International Conference on Education Innovation (ICEI 2019), 262–265. https://doi.org/10.2991/icei-19.2019.6

Nurisma, S. Z., Saputra, W. N. E., Putranti, D., & Sutanti, T. (2020). Sosiodrama Kedamaian: Teknik Bimbingan Kelompok dalam Mereduksi Agresivitas Siswa Pada Masa Pandemi COVID-19. (Webinar) Seminar Nasional Pendidikan 2020, 1(1), 148–154.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.