Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Monotonik-Non Monotonik

Unggul Haryanto Nur Utomo, Nurul Melawati

Abstract


Sebagian karyawan yang sudah memiliki pekerjaan tetap sebagai aparat sipil negara masih memiliki pekerjaan sampingan lain di luar jam kerjanya (karyawan non monotonik), sehingga berpotensi menambah stres kerja yang dapat berdampak buruk terhadap kinerjanya. Berdasarkan asumsi teoritik bahwa stres kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja maka hipotesis penelitian yang diuji adalah pengaruh stres kerja terhadap kinerja dan perbedaan kinerja antara karyawan yang bekerja monotonik dan non monotonik setelah stres kerja dikontrol. Subjek penelitian ini adalah 53 orang karyawan pemerintah daerah kabupaten X. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala Kinerja Karyawan dan skala Stres Kerja. Teknik analisis statistik menggunakan analisis kovarians satu jalur dan satu kovariabel yang diolah dengan program SPSS 16,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan stres kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan (rxy=-0,575; p<0,01), setelah variabel stres kerja dikontrol (pada level skor 54,283) terdapat perbedaan kinerja yang sangat signifikan antara karyawan monotonik dan non monotonik (F=13,077; p<0,01), karyawan dengan jenis pekerjaan monotonik (x̄=65,068) memiliki kinerja yang lebih tinggi daripada karyawan non monotonik (x̄=48,684). Disimpulkan bahwa dengan mengontrol stres kerja ada perbedaan kinerja yang sangat signifikan antara karyawan monotonik dan non monotonik. Semakin banyak pekerjaan sampingannya maka semakin rendah kinerjanya dan sebaliknya semakin sedikit pekerjaan sampingannya maka semakin tinggi kinerjanya.


Keywords


kinerja; monotonik-non monotonik; stres kerja

Full Text:

PDF

References


Akbar, R., Noermijati, N., & Troena, E. A. (2016) Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan stres kerja terhadap kinerja pegawai dengan dimediasi oleh kepuasan kerja (studi pada KPPN Makassar1 dan KPPN Makassar2). Jurnal Aplikasi Manajemen, 14(3), 537-545. https://dx.doi.org/10.18202/jam23026332.14.3.14

Amelia, R. P., & Sudarso, A. P. (2021). Pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada hotel santika premiere ice-BSD city. Jurnal Ilmiah PERKUSI, 1(1), 70-74. https://doi.org/10.32493/j.perkusi.v1i1.9982

Arini, S. Y., & Dwiyanti, E. (2017). Analisis faktor yang berhubungan dengan terjadinya kelelahan kerja pada pengumpul tol di perusahaan pengembang jalan tol surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 4(2), 113-122. https://doi.org/10.20473/ijosh.v4i2.2015.113-122

Aulia. (2017). Stres kerja dan kinerja: Meta analisis. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 13(2), 95-106. http://dx.doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6066

Azwar, S. (2018). Reliabilitas dan validitas (edisi ke-40). Pustaka pelajar.

Dale, T. (1992). Kinerja (seri manajemen sumber daya manusia). PT Elex Media Komputindo.

Fahmi. (2016). Analisa kinerja laporan (edisi ke-3). Refika Aditama.

Hasibuan, M. S. P. (2014). Manajemen sumber daya manusia. Bumi Aksara.

Malthis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Human resource management (manajemen sumber daya manusia) (edisi ke-10). terjemahan: Diana Angelica. Salemba Empat.

Mangkunegara, A. A. A. P. (2013). Manajemen sumber daya manusia perusahaan (Edisi ke-11). PT Remaja Rosdakarya.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Perilaku organisasi (edisi ke-15). terjemahan: Diana Angelica. Salemba Empat.

Sekretariat Daerah. (2021). Dokumen Kineja.

Sekretariat DPRD. (2020). Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP/LKJiP).

Sugianto, D. Blak-blakan menpan RB soal kinerja PNS. https://finance.detik.com/wawancara-khusus/d-3522331. 6 Juni 2021.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta

Veithzal, R. (2014). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (edisi ke-3). Rajawali Press.

Westwood, P. (2008). What teacher need to know about teaching methods. Camberwell ACER Press.

Wibowo. (2014). Manajemen kinerja. Rajagrafindo Persada.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.