Self Compassion pada Mantan Pecandu Narkoba

Sri Wadi Asti, Mutingatu Sholichah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses self-compassion dan faktor-faktor yang memengaruhinya, pada 2 mantan pecandu narkoba yang telah berhenti mengkonsumsi narkoba setidaknya selama 2 tahun. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan strategi penyelidikan studi kasus. Data diperoleh menggunakan observasi non partisipan dan wawancara semi terstruktur dan dianalisis menggunakan analisis isi. Uji kredibilitas data dilakukan dengan dengan teknik triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan proses self-compassion pada subjek 1 dimulai ketika muncul kesadaran sebagai pecandu hidupnya sia-sia,tanpa masa depan, sehingga memutuskan untuk mengikuti rehabilitasi di Yogyakarta untuk menghindari pengaruh buruk di lingkungan tempat tinggalnya. Di panti rehabilitasi, subjek 1 merasa tidak sendiri karena muncul kesadaran semua orang memiliki masalah. Subjek mengatasi kesulitan dan rasa sakit dengan dukungan dari lingkungannya, sehingga mampu pulih dan bekerja sebagai pendamping di panti dengan mengesampingkan mimpinya bekerja di bidang seni. Subjek 2 menunjukkan inisiatif menjalani rehabiltasi karena perasaan bersalah terhadap keluarganya. Subjek mampu mengatasi kecanduan narkoba melalui kerja keras, namun masih sering dihantui perasaan bersalah sehingga sering menarik diri dari lingkungan. Dukungan dari lingkungan sosial membuatsubjek mulai membuka diri secara bertahap. Faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya self compassion adalah faktor budaya serta kepribadian. Dukungan lingkungan di Panti rehabilitasi memainkan peran penting dalam menumbuhkan self-compassion pada pecandu narkoba.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.