Kecemasan Sosial Perempuan Korban Catcalling Di Samarinda

Muhammad Qori Hasan, Putri Yustisia Tri Sanhadi, Dhea Riananda, Hairani Lubis

Abstract


Dalam Catatan Tahunan Yang dilakukan Oleh KOMNAS Perempuan PADA Tahun 2020 menyatakan bahwa tingginya KASUS pelecehan seksual di Indonesia, catcalling Menjadi shalat Satu Bentuk pelecehan seksual Yang Sering Terjadi di Lingkungan Sekitar Tanpa kitd sadari. Dampak buruk dari catcalling yang tidak kita miliki memiliki efek negatif terhadap korban catcalling seperti merasa tidak aman, tidak percaya diri, dan cemas. Kecemasan sosial dapat muncul karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah seksual secara verbal atau catcalling , dimana catcallingyang biasanya dikira untuk menyanjung orang karena menggunakan kata-kata seperti cantik, manis, seksi, dapat menjadi suatu hal yang mengganggu bahkan sampai menjadi bentuk yang diperlukan secara verbal karena kurangnya pengetahuan pada masyarakat luas. Oleh KARENA ITU dilakukannya Penelitian Penyanyi DENGAN hasil temuan menunjukkan bahwa subjek ATAU Korban catcalling mengalami Jazz RS Dampak buruk Dari catcalling KARENA kurangnya Pengetahuan Dan edukasi Dari Pelaku. Hasil lain menunjukkan bahwa kondisi dan situasi serta pakaian tidak memengaruhi pelaku untuk melakukan catcalling.

Keywords


Catcalling; Kecemasan Sosial; Perempuan

Full Text:

PDF

References


Akhtar, C. (2013). Sexual harassment at workplace and in educational institutions: A case study of District Srinagar, Kashmir. International NGO Journal, 8(3), 54-60.

Butler, G. (2008). Overcoming Social Anxiety and Shynes: A self-helf using Cognitive Behavioral Techniques. New York: Basic Books

Chhun, B. (2011). Catcalls: Protected Speech or Fighting Words. Thomas Jefferson Law Review, 33, pp.273–295.

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

Fairchild, K., & Rudman, L. A. (2008). Everyday Stranger Harassment and Women’s Objectification. Social Justice Research, 21(3), 338–357.

Harendza, J. G., Hartanto, D. D., & Santoso, M. A. (2018). Perancangan Kampanye Sosial “JAGOAN”. Jurnal DKV Adiwarna, 1(12).

.

Hidayat, A., & Setyanto, Y. (2020). Fenomena Catcalling sebagai Bentuk Pelecehan Seksual secara Verbal terhadap Perempuan di Jakarta. Koneksi. 3(2), 485-492.

Khusnaeny, A., Samsoeri, D. J., Puspitasari, D., Mukarramah, E., Fatkhurrozi, Inten, H. S., Harsono, I., Setiawan. I., Masruchah, Rahayu, N., Mazumah, S., Nurherwati, S., & Siregar, V. (2018). Membangun Akses Keadilan Bagi Perempuan Korban Kekerasan. Komnas Prempuan: Jakarta.

La Greca, A.M. and Lopez, N., (1998). Social anxiety among adolescents: Linkages with peer relations and friendships. Journal of abnormal child psychology, 26(2), 83-94.

Menon, S. A., & Kanekar, S. (1992). Attitudes Toward Sexual Harassment of Women in India 1. Journal of Applied Social Psychology, 22(24), 1940- 1952.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D). Alfabeta: Bandung.

Sutopo, H. B. (2006). Penelitian kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.