Rancangan Intervensi Psikoedukasi Video Boneka Tangan Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Anak Usia Dini

Abstract

ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan desain intervensi psikoedukasi untuk pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Intervensi tersebut berupa video yang berisi pengenalan tubuh manusia yang boleh disentuh dan bukan oleh orang lain yang diperagakan dengan boneka tangan. Durasi video ini adalah 10 menit. Alur dalam video ini diawali dengan pengenalan tokoh yang berperan dalam drama, kemudian dilanjutkan dengan salah satu tokoh yang mengalami kekerasan seksual verbal, yang kemudian tokoh tersebut melapor ke pihak sekolah yaitu wali kelas. Sepanjang video, terdapat beberapa lagu dan komposisi lagu yang berisi pengantar. Video ini diakhiri dengan sebuah advokasi untuk menyadarkan anak-anak tentang bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh siapapun.

Kata kunci: anak, boneka tangan, kekerasan seksual, psikoedukasi..

ABSTRAK 

 Abstrak - Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 menunjukkan bahwa 36,43 persen anak laki-laki dan 19,35 persen anak perempuan usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan fisik selama hidupnya. Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) mencatatkan pada tahun 2019 ada 10.742 kasus kekerasan terhadap anak, dengan kasus kekerasan seksual adalah jenis kekerasan yang paling banyak dialami anak. Oleh karena itu penting dilakukan pendidikan seksualitas untuk anak usia dini mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak. Orangtua merupakan sosok penting dalam pendidikan seksual pada anak, namun orangtua belum memiliki pengetahuan hal tersebut. Video drama psikoedukasi boneka tangan merupakan salah satu alternatif dalam pendidikan seksual anak usia dini. Makalah ini mendeskripsikan desain desain intervensi psikoedukasi untuk pencegahan kekerasan seksual pada anak. Intervensi berupa video yang berisi pengenalan tubuh manusia yang tidak boleh disentuh dan tidak oleh orang lain yang diperagakan dengan boneka tangan, durasi dalam video ini ±10 menit. Alur dalam video ini diawali dengan pengenalan tokoh yang berperan dalam drama, kemudian dilanjutkan dengan salah satu tokoh yang mengalami salah satu kekerasan seksual verbal, yang kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah yaitu guru kelas, sepanjang video terdapat beberapa nyanyian dan gubahan lagu yang berisi pengenalan tubuh yang tidak boleh disentuh oleh sembarang orang, video ini diakhiri dengan sebuah advokasi agar anak menjadi lebih mengerti bagian tubuh yang tidak boleh dihubungi dan melapor kepada orang terdekat. Kata kunci : anak, boneka tangan, kekerasan seksual, psikoedukasi.