Studi Kasus Anak dengan Gangguan ADHD (Attention Dificit Hyperactivity Disorder) yang Sedang Menjalani Terapi di Pusat Layanan Disabilitas

Nabila Maulida Rahmani, Tunjung Kusumawicitra, Usmi Karyani

Abstract


 Sejak tahun 2003 hingga 2011 persentase kasus ADHD di dunia meningkat sebanyak 11%, dampak negatif ADHD dapat mempengaruhi mulai dari aspek personal hingga  sosial sehingga penting diketahui riwayat terjadinya gangguan ADHD. tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan terjadinya gangguan ADHD. metode penelitian adalah kualitatif dengan teknik studi kasus. subjek penelitian ini adalah seorang anak perempuan berusia ± 8 tahun. Data dikumpulkan dengan metode wawancara kepada orang tua, psikolog dan terapis. Observasi dilakukan kepada subjek ketika proses terapi. Hasil penilitian ini menunjukkan subjek lahir caesar disaat usia ibu lebih dari 40 tahun. Pada usia ± 7 bulan klien didiagnosa memiliki permasalahan celebral palsy. Pada usia ± 1 tahun subjek mengalami kejang akibat panas (42ºc) dan harus rawat inap. Pada usia ± 1,5 tahun subjek baru mampu duduk tanpa bantuan. Pada Usia ± 2 tahun subjek baru mampu merangkak. Pada usia ± 2,5 tahun subjek didiagnosis mengalami infeksi cytomegalovirus (CMV) dan menjalani injeksi Gancyclovir selama 30 hari. Pada usia ± 4 tahun subjek didiagnosis memiliki permasalahan celebral palsy dan mengikuti okupasi terapi dan terapi wicara. Pada usia ± 5 tahun subjek baru mampu berjalan. Pada usia ± 5 tahun subjek mendapatkan diagnosis yaitu ADHD (Attention Dificit Hyperactivity Disorder) dan mengikuti terapi fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara. Setelah menjalani ± 3 tahun terapi di pusat layanan disabilitas subjek menunjukkan perkembangan yang lebih positif yaitu bisa menjaga keseimbangan tubuh, duduk tenang dan memfokuskan perhatian.


Keywords


gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif; studi kasus; terapi adhd

Full Text:

PDF

References


Alfansyur, A., & Mariyani, M. (2020). Seni mengelola data: Penerapan triangulasi teknik, sumber dan waktu pada penelitian pendidikan sosial. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 146-150.

Amalia, R. (2018). Intervensi terhadap Anak Usia Dini yang Mengalami Gangguan ADHD Melalui Pendekatan Kognitif Perilaku dan Alderian Play Therapy. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 27-33.

Awiria, A., & Dariyanto, D. (2020). Analisis faktor-faktor penyebab Anak menjadi Attention Deficit Hyperactive Disorder di SDN Teluk Pucung 01 Kota Bekasi. Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 4(2), 141-147.

Hayati, D. L., & Apsari, N. C. (2019). Pelayanan Khusus Bagi Anak Dengan Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (Adhd) Dalam Meningkatkan Kebutuhan Pengendalian Diri Dan Belajar Di Sekolah Inklusif. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 6(1), 108-122.

Huda, N., & Istiklaili, F. (2017). Hubungan antara hipertiroid dengan kasus ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak usia dini di area pertanian bawang kabupaten Brebes. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1.

Kurniawan, R., Sanjaya, R. B. Y. R., & Rakhmawati, R. (2021). Teknologi Game untuk Pembelajaran bagi Anak dengan ADHD: Tinjauan Literatur. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, 10(4), 346-353.

Mirnawati, M., & Amka, A. (2019). Pendidikan Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Putra, A. P. (2018). Meningkatkan Kreativitas Anak Dengan ADHD Melalui Literasi. Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 1(2), 354-370.

Yulianasari, H., & Susanti, N. (2019). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dengan Metode Neuro Senso Motor Reflex Development dan Play Therapy di YPAC Surakarta. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 33(1), 44-52.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.