UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI CENGKEH (Syzygium aromaticum. L) TERHADAP Streptococcus mutans

Abstract

Karies gigi adalah salah satu masalah kesehatan mulut yang paling sering terjadi di seluruh dunia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini menghasilkan asam sebagai produk metabolisme dari fermentasi karbohidrat, yang kemudian merusak enamel gigi dan menyebabkan pembentukan lubang pada gigi. Bunga cengkeh mengandung minyak atsiri (Clove essential oil) dengan kandungan utama ialah Eugenol yang dianggap mampu membunuh bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Eugenol berperan terhadap aktivitas antibakteri. Minyak atsiri cengkeh merupakan potensi agen antibakteri alami yang telah dikenal sejak lama. Narrative review ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai hasil-hasil penelitian terbaru terkait aktivitas antibakteri minyak atsiri cengkeh terhadap S. mutans, dengan fokus pada efektivitas dan mekanisme kerjanya. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai potensi minyak atsiri cengkeh sebagai alternatif pengobatan alami untuk karies gigi. Artikel yang digunakan berasal dari database ilmiah Google Scholar melalui Publish or Perish, yang dipublikasikan dalam kurun waktu enam tahun terakhir (2018-2024). Penelitian ini mengumpulkan berbagai metode pengujian yang meliputi difusi agar, disk diffusion, Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Miminum Bactericidal Concentration (MBC). Minyak atsiri cengkeh efektif menghambat pertumbuhan S. mutans pada konsentrasi MIC 0,1–0,5% dan MBC 0,25–2%, menjadikannya alternatif potensial untuk pengobatan karies gigi meski penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan konsentrasi optimal.

Kata kunci : Aktivitas antibakteri; Minyak atsiri cengkeh; Streptococcus mutans