Review: Karakteristik Bahan Bakar Cair dari Ban Bekas melalui Proses Pirolisis dengan Penambahan Katalis

Abstract

Dengan  bertambahnya pertumbuhan manusia maka dari itu akan bertambahnya juga jumlah sampah yang ada di dunia. Penambahan tersebut meningkat jumlah pemakaian kendaraan dan mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah ban yang ada, khususnya yang ada di Indonesia. Dari hal tersebut kita harus memperhatikan pengelolaan limbah ban di Indonesia. Salah satu cara yang bisa digunakan yaitu dengan mengkonversinya menjadi energi dengan menggunakan proses pirolisis. Energi diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia, ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui meningkatkan kemungkinan terjadinya krisis energi di masa depan. Cadangan energi Indonesia semakin menipis, sementara kebutuhan energi negara ini meningkat rata-rata 5,2% per tahun. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sumber energi alternatif, salah satunya adalah limbah padat seperti ban bekas. Melalui proses yang disebut pirolisis, kandungan kimiawi ban bekas dapat diubah menjadi bahan bakar cair. Pirolisis adalah proses pemanasan termal yang menghasilkan bahan bakar cair, gas, dan arang di lingkungan dengan oksigen terbatas. Teknologi pirolisis tidak hanya berkontribusi pada masalah lingkungan tetapi juga pada aspek ekonomi melalui pengolahan limbah ban menjadi bahan bakar cair sebagai bahan bakar alternatif. Studi ini mengkaji sejumlah penelitian tentang penggunaan ban bekas untuk menghasilkan bahan bakar cair dengan cara pirolisis, baik dengan maupun tanpa katalis untuk meningkatkan hasil. Dari perbandingan dari berbagai literatur didapatkan bahwa hasil dari pirolisis ban bekas menjadi bahan bakar cair yang paling optimum yaitu dipengaruhi oleh faktor-faktor dengan contoh yaitu faktor suhu, faktor waktu dan penambahan katalis.