Representasi pemuda kelas pekerja dalam Anime Tenki No Ko: Analisis Semiotika Barthesian

Rino Andreas, Candra Rahmat Sanjaya, Andrian Yohana Megantoro

Abstract


Anime, menjadi salah satu media yang menampilkan gambaran terkait dengan persoalan kelas sosial. Salah satunya adalah anime Tenki No Ko atau Weathering with You (2019) karya Makoto Sinkai yang menampilkan masyarakat industri di tengah perubahan iklim ekstrim di Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi pemuda kelas pekerja yang ditampilkan dalam anime Tenki No Ko karya Makoto Shinkai. Studi kualitatif ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes yang mengkaji relasi tanda pada media.  Hasilnya, Anime ini menampilkan dua tokoh utama Hodaka dan Hina sebagai pemuda kelas pekerja (working-class youth) yang hidup di Jepang dengan kondisi ekologi hujan tanpa henti.  Hina digambarkan sebagai sosok perempuan yang bekerja di Tokyo dengan corak masyarakat industri. Melalui komponen audio-visual, anime ini menampilkan rangkaian cerita yang membentuk realitas sosial masyarakat modern di Jepang yang dipenuhi dengan berbagai produk global. Pada setiap scene mewakili kondisi pemuda kelas pekerja di Jepang menjadi kelompok yang rentan mengalami bentuk eksploitasi.  Tenki No Ko menampilan gambaran pemuda kelas pekerja yang hidup di tengah masyarakat digital yang dibalut dengan unsur spiritualitas. Dengan demikian anime Tenki No Ko menampilkan cerminan realitas (mirror of reality) kondisi kelas sosial yang telah melalui proses konstruksi, modifikasi, maupun reduksi dalam bingkai media.

Full Text:

PDF

References


Andreas, R. (2021). Stereotifikasi Perempuan dalam Iklan Perbankan (Pembacaan Semiotika Judith Williamson pada iklan Mandiri Online). JURNAL ILMU BUDAYA, 9(1), 142-151.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).

Audria, A., & Syam, H. M. (2019). Analisis Semiotika Representasi Budaya Jepang Dalam Film Anime Barakamon. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 4(3).

Barker, C. (2005). Cultural studies: teori dan praktik. Yogyakarta: Bentang.

Brahmantio, R. B., & Vera, N. (2022). Representasi Kepercayaan Shinto pada Film Anime “Kimi No Na Wa”. PANTAREI, 6(01).

Budiman, K. (2011). Semiotika visual: konsep, isu, dan problem ikonisitas. Jalasutra.

Castells, M. (2010). The Rise of the Network Society, With a New Preface: Volume I: The Information Age: Economy, Society, and Culture (Information Age Series). Chichester: Wiley-Blackwell

Dawson, M., & Foster, J. B. (1996). Virtual Capitalism: the Political Economy of the Information Highway. Monthly Review, 48(3), 40-58. DOI:10.14452/MR-048-03- 1996-07_3

Dyer-Witheford, N. (1999). Cyber-Marx: Cycles and Circuits of Struggle in HighTechnology Capitalism. Champaign: University of Illinois Press

Fadillah, D., & Zhenglin, L. (2020). Media power in Indonesia; oligarch, citizens and the digital revolutions. Asian Journal of Communication, 1–2. https://doi.org/10.1080/01292986.2020.1808690

Fuchs. C. (2021). Membaca Kembali Marx di Era Kapitalisme Digital. Yogyakarta: Penerbit Independen

Hall, S. (2020). The work of representation. In The Applied Theatre Reader (pp. 74 76). Routledge.

Hereyah, Y. (2012). Komodifikasi Budaya Lokal dalam Iklan: Analisis Semiotik pada Iklan Kuku Bima Energi Versi Tari Sajojo. In: Prosiding Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal. Purwokerto: Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman.

Kellner, Douglas.2002. “Theorizing Globalization.” Sociological Theory 20 (3): 285–305. Mayer-Schönberger, V., & Ramge, T. (2018). Reinventing capitalism in the age of big data. New York: Basic Books

MacWilliams, M. (ed.). 2011. Japanese visual culture: explorations in the world of Manga and Anime. New York: M.E. Sharpe.

Manesah, D. (2016). Representasi Perjuangan Hidup dalam Film “Anak Sasada” Sutradara Ponty Gea. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 179-189.

Mauger, G. (2019). Working class youth and street youth. Agora débats/jeunesses, 83, 55-69.

Millah, Isma. (2018). Psikologi Anime (Studi Deskriptif Pada Komunitas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Skripsi. Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Moulier-Boutang, Y. (2011). Cognitive Capitalism. Cambridge: Polity Press

Natha, G. (2017). Representasi stereotipe perempuan dan budaya patriarki dalam video klip meghan trainor “all about that bass”. Jurnal E-Komunikasi, 5(2).

Noviani, R. (2002). Jalan tengah memahami iklan: antara realitas, representasi, dan stimulasi. Pustaka Pelajar.

Nugraha, P. A. (2017). Anime sebagai budaya populer (Studi pada komunitas anime di Yogyakarta). E-Societas, 6(3).

O'Neil, M., & Frayssé, O. (Eds.). (2016). Digital Labour and Prosumer Capitalism: The US Matrix. New York: Springer.

Srnicek, N. (2017). Platform Capitalism. Cambridge: Polity Press.

Sugiyono. (2016). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Watanabe. (2013). The Japanese Walt Disney: Masaoka Kenzo. In Yokota, Masao and Hu, Tze-yue G. (ed). (2013). Japanese animation: East Asian perspectives. Mississippi: University Press of Mississippi

Yoneyama, S. (2020). Rethinking human-nature relationships in the time of coronavirus: Postmodern animism in films by Miyazaki Hayao & Shinkai Makoto.

Zuboff, S. (2019). The Age of Surveillance Capitalism: The Fight for a Human Future at the New Frontier of Power. New York: Public Affairs




DOI: https://doi.org/10.12928/ycd.v1i1.12272

Refbacks

  • There are currently no refbacks.