DESAIN MODUL TEMATIK BERBASIS ETHNO-EDUTAINMENT PADA KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

Sekar Dwi Ardianti, Savitri Wanabuliandari

Abstract


Salah satu permasalahan pada implementasi kurikulum 2013 di Indonesia adalah penyediaan bahan ajar yang sesuai dengan kondisi sekolah dan dapat mengembangkan karakter pada peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bahan ajar kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar; (2) mengetahui harapan siswa dan guru terhadap bahan ajar dalam kurikulum 2013; (3) menghasilkan draf outline desain modul tematik berbasis ethno-edutainment untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SD IT Umar Bin Khattab Kudus Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket, studi literature dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan ajar kurikulum 2013 yang digunakan oleh siswa sekolah dasar berasal dari pemerintah yang bersifat umum dan tidak sesuai dengan kondisi sekolah dan peserta didik yang berbeda-beda; (2) siswa mengharapkan bahan ajar yang menarik yang disertai dengan cerita bergambar serta guru berharap bahan ajar yang digunakan oleh siswa sekolah dasar tersusun secara tematik dan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah serta kebudayaan lokal daerah; (3) desain modul tematik berbasis ethno-edutainment dapat digunakan sebagai bahan ajar pada kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi sekolah dan dapat mengembangkan karakter peserta didik sekolah dasar.


Keywords


pembelajaran tematik, modul, ethno-edutainment, kurikulum 2013, sekolah dasar

Full Text:

PDF

References


Andriana E., Syachruroji A., Alamsyah T. P., Sumirat F. (2017). Natural Science Big Book With Baduy Local Wisdom Base Media Development For Elementary School. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6/1, 76-80.

Ardianti, S. D., Prasetyo, APB., & Susanti, R. (2014). Developing A Thematic Inquiry-Discovery Module on Metabolism For Junior High School Students. International Conference On Mathematic, Science, And Education. B1-5.

Ardianti, S. D. (2015). Pengaruh Modul Tematik Inquiry-Discovery Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Metabolisme Pembentuk Bioenergi. Jurnal Refleksi Edukatika, 5/2.

Ardianti, S. D. & Ristiyani. (2017). Pemahaman Pendidikan Seks Usia Dini Melalui Modul Anggota Tubuh Manusia. Jurnal Pendidikan Sains, 5/2, 65-70.

Asfiah N, Mosik, & Purwantoyo E. (2013). Pengembangan Modul IPA Terpadu Kontekstual pada Tema Bunyi. Unnes Science Education Journal, 2/1, 188-195.

Boyasi S.D.B & Guner M. (2018). The Impact of Authentic Material Use on Development of the Reading Comprehension, Writing Skills and Motivation in Launguage Course. International Journal of Instruction, 11/2, 351-368.

Daryanto. (2013). Menyusun Modul. Yogyakarta: Gava Media.

Demitra & Sarjoko. (2018). Effects of Handep Cooperative Learning Based on Indigenous Knowledge on Mathematical Problem Solving Skill, International Journal of Instruction, 11/2, 103-114.

Estuningsih S, Susantini E, & Isnawati. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII IPA SMA Pada Materi Substansi Genetika. Jurnal Bioedu, 2/1, 27-30.

Illahi MT. (2012).PembelajaranDiscovery Strategy & Mental Vacational Skill. Yogyakarta: Diva Press.

Javed M., Eng L.S., & Mohamed A.R. (2015) Developing Reading Comprehension Modules to Facilitate Reading Comprehension among Malaysian Secondary School ESL Students. International Journal of Instruction, 8/2, 139-154.

Jiwa IW, Dantes N, & Marhaeni AAIN. (2013). Pengaruh Implementasi Pembelajaran Tematik Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar pada Siswa Kelas IV Gugus Empat di Kecamatan Gianyar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 3.

Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 - Materi Pelatihan Guru - Implementasi Kurikulum 2013 - SMP/MTs - Ilmu Pengetahuan Alam: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Retnawati H, Hadi S, & Nugraha A.C. (2016). Vacational High School Teachers’ Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of Instruction, 9/1, 33-48

Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sharif A. & Gisbert M. (2015). The Impact of Culture on Instructional and Quality. International Journal of Instruction, 8/1, 143-156.

Trianto.(2010). Model PembelajaranTerpadu: Konsep, StrategidanImplementasinyadalam KTSP. Jakarta: BumiAksara.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wanabuliandari, S., Ardianti, S.,D., & Rahardjo, S.,. (2016). Implementasi Model EJAS Berbasis Mathematic Edutainment Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Perilaku Kepedulian Terhadap Lingkungan. Jurnal EDUMA, 5/2, 34-41.

Wanabuliandari, S., & Ardianti, S. D. (2018). Pengaruh Modul E-JAS Edutainment terhadap Karakter Peduli Lingkungan dan Tanggung Jawab. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 8/1, 70-79.

Yusrizal; Harun, C. Z.; Husen & Iqbal, M. (2018). Performance Assessment of State Senior High School Teachers Aged 56 Years and Above. International Journal of Instruction, 11/1, 33-46.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.