Pengembangan Kultur Sekolah Positif di TK ABA Nitikan Kota Yogyakarta

Imamiatul Azizah, Dewi Eko Wati, Puji Hastuti

Abstract


Penelitian ini mengkaji konsep kultur sekolah positif di TK ABA Nitikan Yogyakarta dengan fokus pada pembentukan lingkungan belajar yang interaktif, inklusif, dan bermakna. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, analisis dokumen, dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kultur sekolah positif di TK ABA Nitikan Yogyakarta tercermin dalam norma-norma dan nilai-nilai yang diterapkan dalam interaksi sehari-hari, termasuk nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, religiusitas, dan penghargaan. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi lembaga pendidikan dalam mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan karakter dan potensi siswa secara holistik.

Keywords


Pendidikan Karakter, Lingkungan Belajar Interaktif, Kultur Sekolah Positif

Full Text:

PDF

References


Ali Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), h. 65

Efianingrum, A. (2013). Kultur Sekolah. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1).

Sa’Diyah, R. (2017). Pentingnya melatih kemandirian anak. Kordinat, 16(1), 31-46.

Sobri, A. Y. (2010). Menumbuhkan nilai karakter siswa di sekolah. Jurnal Universitas Negeri Malang. Hlm, 5.

Subianto, J. (2013). Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pembentukan karakter berkualitas. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 8(2).

Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Nomor 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sumber hukum.

Wijayanto, B. T., Menanamkan Karakter Budaya Positif di Sekolah Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan. Aksi Nyata Budaya Positif Modul 1.4.a.10.2.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.