Penulisan Pantun berbasis Kearifan Lokal sebagai Penguatan Kultural Bagi Anggota Kelab Bahasa & Budaya Melayu (Kebayu)

Yosi Wulandari, Wachid Eko Purwanto, Arilia Triyoga, Denik Wirawati

Abstract


Keterampilan menulis pantun dapat dijadikan sarana untuk menjaga dan melestarikan budaya. Komunitas Kelab Bahasa & Budaya Melayu (Kebayu) merupakan komunitas yang bergerak untuk melestarikan bahasa dan budaya bangsanya. Program yang berjalan masih sebatas kegiatan ke masyarakat belum menjangkau kearifan dalam karya sastra. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatan kompetensi peserta menulis pantun sehingga program menjaga dan melestarikan budaya dapat dikembangkan oleh komunitas dalam bentuk dokumentasi karya sastra berjenis pantun.  Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelaksanaan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kesulitan dan permasalahan kelompok mitra/komunitas Kebayu dan IMM Malaysia; (2) memberikan pelatihan keterampilan menulis; (3) memberikan pelatihan mengenai konsep pantun; (4) memberikan pendampingan penulisan pantun berbasis kearifan local sebagai penguat kultural; (5) evaluasi dan diskusi pantun hasil karya peserta; (6) editing dan cetak antologi; dan (7) desiminasi hasil karya. Hasil kegiatan ini peserta, komuntas Kebayu, memiliki peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap konsep pantun dan menghasilkan kumpulan antologi pantun yang ditulis bersama peserta dan tim pendamping. Hasil kegiatan ini berdampak pada kemampuan peserta dalam menulis dan bersastra serta dapat mendorong dalam terus berkarya dan mengimplementasikan program komunitas


Keywords


cultural, local wisdom, kebayu, Malay, rhyme

Full Text:

PDF

References


Akmal. (2015). Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam). Jurnal RISALAH, 26(4), 159–165. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/risalah/article/view/1283

Andriani, T. (2012). Pantun Dalam Kehidupan Melayu (Pendekatan historis dan antropologis) | Andriani | Sosial Budaya. Jurnal Sosial Budaya, 9(2), 195–211. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/383/365

Hutabarat, D. (2020). Pantun Jadi Warisan Budaya Dunia Takbenda, Kemendikbud Ajak Semua Melestarikan. Liputan 6.Com. https://www.liputan6.com/news/read/4437586/pantun-jadi-warisan-budaya-dunia-takbenda-kemendikbud-ajak-semua-melestarikan

Mustofa, A. (2020). Pantun: Jejak Tradisi Lisan Bangsa Melayu di Prancis. Sosial Budaya, 17(1), 56. https://doi.org/10.24014/sb.v17i1.7967

Sadikin, M. (2010). Kumpulan Sastra Indonesia Edisi Terlengkap. Jakarta: Gudang Ilmu.

Sari, N., Syam, C., & Muzammil, A. rabiul. (2015). ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA PANTUN DALAM KESENIAN TUNDANG MAYANG DALAM MASYARAKAT MELAYU PONTIANAK. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(5), https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article.

Setyadiharja, R. (2016). Pantun : the Transformation From Oral Tradition , Writing Tradition Into Performing Art (Study on Malay Pantuns At Riau Archipelago Province). Pekan Sastra Wilayah Sumatera, 1(September), 1–28.

Syah, E. F., & Fatonah, K. (2019). Analisis Semiotik pada Kebijakan Dalam 1001 Pantun Karya John Gawa sebagai Alternatif Bahan Ajar Memproduksi Pantun di SMK. Prosiding Seminar Internasional Kebahasaan, 1(1), 1–9.

Wulandari, Y., & Merawati, F. (2021). TRADITIONAL TEACHINGS AND THE HERITAGE OF THE PENGHULU IN THE MINANGKABAU TRADITIONAL PANTUN BY N.M. RANGKOTO. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 2(22), 137–158. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/komposisi.v22i2.114318

Wulandari, Y., & Merawati, F. (2022). Ajaran Berbudi dalam Sampiran Pantun Adat Minangkabau Karya N.M. Rangkoto. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 23(2), 124–140. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/komposisi.v23i2.119377

Andriani, T. (2012). Pantun Dalam Kehidupan Melayu (Pendekatan historis dan antropologis) | Andriani | Sosial Budaya. Jurnal Sosial Budaya, 9(2), 195–211. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/383/365

Mustofa, A. (2020). Pantun: Jejak Tradisi Lisan Bangsa Melayu di Prancis. Sosial Budaya, 17(1), 56. https://doi.org/10.24014/sb.v17i1.7967

Syah, E. F., & Fatonah, K. (2019). Analisis Semiotik pada Kebijakan Dalam 1001 Pantun Karya John Gawa sebagai Alternatif Bahan Ajar Memproduksi Pantun di SMK. Prosiding Seminar Internasional Kebahasaan, 1(1), 1–9.

Wulandari, Y., & Merawati, F. (2021). TRADITIONAL TEACHINGS AND THE HERITAGE OF THE PENGHULU IN THE MINANGKABAU TRADITIONAL PANTUN BY N.M. RANGKOTO. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 2(22), 137–158. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/komposisi.v22i2.114318


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Yosi Wulandari, Wachid Eko Purwanto, Arilia Triyoga, Denik Wirawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
LPPM Universitas Ahmad Dahlan
UAD Kampus 2 Unit B, Jl. Pramuka No.5F, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161
Email: lppm@uad.ac.id


p-ISSN: 2686-2972 | e-ISSN: 2686-2964


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License