Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Bermuatan Lokal “Batik” untuk Mengurangi Dampak Loss Learning

Abstract

Stimulasi pada anak usia dini idealnya diberikan untuk seluruh aspek perkembangannya seperti nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosi melalui pengalaman bermakna dengan beragam muatan. Akan tetapi, keterbatasan kemampuan orangtua dan layanan satuan PAUD yang tidak dapat secara optimal memberi stimulasi selama pandemi 19 melanda. Hal tersebut menjadikan munculnya berbagai persoalan perkembangan anak sebagai dampak loss learning di RW 7 Semaki. Padahal, wilayah RW 7 memiliki potensi baik yang dapat diberdayakan untuk mengatasi persoalan tersebut seperti dukungan ketua RW secara fisik maupun non fisik seperti alat bermain, ruang bermain, usaha lokal batik, dan jejaring kemitraan yang dibangun. Oleh sebab itu, potensi tersebut perlu dioptimalkan untuk dapat memberi kesempatan anak mendapatkan stimulasi perkembangan di RW 7 Semaki menggunakan muatan local batik. Kegiatan dilakukan dengan memberikan kegiatan main pada anak dengan berbagai pilihan di antaranya pengenalan batik untuk anak. Peserta adalah anak usia dini dengan rentang usia 2 – 4 tahun. Kegiatan dilakukan dengan alur pembukaan, inti, dan penutup. Metode yang digunakan menggunakan metode bernyanyi, gerak dan lagu, bermain, dan tepuk. Selama kegiatan anak-anak sangat antusias dan bergembira. Pada awalnya, Sebagian besar anak hanya mau ditunggu oleh ibunya, setelah terlibat bermain bersama bergembira, anak-anak tampak berani tidak ditunggu ibunya. Anak-anak memiliki ide bermain sendiri secara kreatif ketika memanfaatkan alat bahan batik jumputan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anak-anak RW 7 Semaki membutuhkan kesempatan dan layanan stimulasi perkembangan dalam situasi yang gembira secara rutin untuk dapat mengurangi dampak loss learning, sehingga kegiatan ini perlu dilanjutkan dengan terjadwal secara berkala.