Intervensi Pencegahan Stunting Berbasis Posyandu melalui Edukasi tentang Gizi Prenatal, Gizi untuk Imunitas Anak, dan Skrining Antropometri di Kalurahan Nomporejo, Galur, Kulon Progo

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang dialami di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Anak dikatakan stunting apabila tinggi atau panjang badannya menurut usia < -2 standar deviasi. Prevalensi balita stunting di telah turun sekitar 7% dari tahun 2013 hingga 2018. Demi mencapai target pemerintah di tahun 2024 yaitu 14%, maka dibutuhkan setidaknya penurunan angka stunting sebesar 3% per tahun, karena prevalensi stunting saat ini masih di angka 24,4%. Untuk itu, peran dari seluruh sektor dibutuhkan, tak terkecuali peran dari universitas dalam mengedukasi masyarakat. Kulon progo menjadi sasaran dari pengabdian masyarakat dikarenakan angka stunting yang masih cukup tinggi (11,08%) dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu yang merupakan ujung tombak dalam masyarakat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi interaktif dan praktik mengenai status gizi balita dan imunitas, serta gizi prenatal. Pre post-test digunakan untuk mengukur peningkatan pengetahuan para kader. Rerata skor total meningkat sebesar 17%, dengan rincian peningkatan pengetahuan dari materi status gizi dan imunitas sebesar 33%, dan gizi prenatal 3%.  Sedangkan pada aspek skrining antropometri, kenaikan pengetahuan juga cukup signifikan sebesar 22%.