Pelatihan pengolahan by-product simplisia rempah menjadi minuman instan bagi Koperasi Wahana Mandiri Indonesia, Kulon Progo

Abstract

Era kenormalan baru pascapandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan permintaan terhadap produk pangan fungsional, antara lain produk olahan rempah instan. Koperasi Produsen Wahana Mandiri Indonesia (WMI) di Gerbosari, Kulon Progo, beranggotakan 42 orang janda orphan family membudidayakan dan mengolah berbagai rimpang rempah menjadi produk simplisia, tetapi memiliki masalah keberadaan rempah yang tidak lolos sortasi karena ukuran yang tidak memenuhi spesifikasi penjualan. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan anggota Koperasi WMI untuk mengolah dan mengemas produk rempah instan dari simplisia tidak lolos sortasi tersebut. Program diselenggarakan dengan penyampaian materi dan praktik. Jahe merah dan emprit, kunyit, kencur, dan temulawak tidak lolos sortasi yang sudah dibersihkan dari kontaminasi fisik kemudian digiling basah dengan perbandingan bahan dengan air 1:2, disaring dan filtrat diambil, dicampur dengan gula dengan berat sama dengan bahan baku, kemudian dipanaskan dengan api kecil disertai pengadukan hingga mengental, dan ditunggu hingga mengkristal. Campuran yang mengkristal kemudian digiling, diayak, dan dikemas dengan kemasan kedap cahaya. Produk ini berkadar air yang rendah sehingga memiliki masa simpan lebih lama. Hasil program ini adalah peningkatan keterampilan masyarakat, diversifikasi produk, dan peningkatan nilai ekonomi dari bahan yang semula tidak terpakai.