PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENGATASI PHUBBING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK

Abstract

Fenomena phubbing muncul atas ketergantungan manusia terhadap smartphone sehingga orang menjadi lebih apatis terhadap lingkungan karena terlalu fokus pada apa yang ada di dalam genggamannya. Phubbing melibatkan penggunaan smartphone dalam pengaturan sosial dan lebih memilih berinteraksi dengan smartphone daripada individu lain yang hadir di sekitarnya. Fenomena phubbing dapat dilihat di kalangan remaja di daerah Kaliurang, Pakem, Sleman, DIY. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Titian Fondation sebagai mitra dan hasil observasi secara langsung terhadap remaja di daerah tersebut, diperoleh data bahwa mayoritas remaja seringkali mengabaikan lawan bicaranya dan lebih sibuk menggunakan smartphone. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan terhadap remaja di daerah Kaliurang, Pakem, Sleman, DIY, untuk membentuk remaja anti phubbing sehingga terwujud kesehatan mental remaja yang lebih baik dan remaja menjadi lebih produktif. Secara terperinci, Langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan ini meliputi: 1) persiapan, yaitu melakukan FGD dengan pihak Titian Fondation sebagai mitra dan para remaja untuk mendapatkan keseluruhan data guna melakukan pendampingan terdahap remaja di Kaliurang, 2) Penyuluhan tentang ancaman perkembangan IPTEK bagi generasi Z, phubbing beserta faktor-faktor penyebab dan dampak buruknya bagi remaja, 3) Pendampingan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menerapkan permainan tradisional agar remaja mampu menginternalisasi nilai-nilai Budaya Jawa, kerjasama, dan komunikasi melalui layanan bimbingan kelompok yang diberikan.