Pelatihan konseling kelompok berbasis mode deactivation counseling bagi guru bimbingan dan konseling

Muya Barida, Wahyu Nanda Eka Saputra

Abstract


Perfoma konselor sekolah masih rendah dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok. Hal ini disimpulkan berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa 69% konselor sekolah mengalami kesulitan dalam melaksanakan konseling kelompok. Perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Pelatihan peningkatan dan pengembangan performa konselor sekolah pada saat telah bekerja atau in-job sejatinya tetap perlu dilakukan sebagai upaya profesionaliasi. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan performa konselor dekolah dalam melaksanakan konseling kelompok berbasis mode deactivation counseling. Program ini dilaksanakan dalam kurun waktu delapan bulan dengan uraian program meliputi tahap perencanan, pelaksanaan pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Perencanaan dilaksanakan dalam waktu tiga bulan, pelaksanaan pelatihan dalam waktu tiga bulan, pendampingan dilaksanakan dalam waktu satu hingga dua bulan, dan evaluasi akhir dilaksukan dalam waktu satu bulan. Berdasarkan hasil pelaksanaan program pelatihan konseling kelompok berbasis mode deactivation counseling bagi konselor sekolah dapat disimpulkan bahwa masih banyak konselor sekolah yang menyampaikan konseling kelompok sulit dilakukan. Selain itu sebelum pelatihan, tidak ada konselor sekolah yang mengetahui Mode Deactivation Counseling menjadi tahu apa itu Mode Deactivation Counseling. Setelah program pelatihan konselor sekolah mengalami peningkatan performa melaksanakan konseling kelompok terutama konseling kelompok berbasis pendekatan mode deactivation counseling.


Keywords


konseling kelompok; mode deactivation counseling; pelatihan

Full Text:

PDF

References


Apsche, J. A., Bass, C. K., and Houston, M. (2008). Family Mode Deactivation Therapy as a Manualized Cognitive Behavioral Therapy Treatment. International Journal of Behavioral Consultation and Therapy, 4(2), 264–277.

Apsche, J. A., Bass, C. K., and Siv, A. M. (2006). Summary of Mode Deactivation Therapy, Cognitive Behavior Therapy and Social Skills Training with Two Year Post Treatment Results. International Journal of Behavioral Consultation and Therapy, 2(1), 29-44.

Barida, M., & Widyastudi, D. (2020). Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menyelenggarakan Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok. Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, 851-858.

Barida, M., & Muarifah, A. (2019). Perbedaan Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menyelenggarakan Konseling Individual Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Bekerja. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 4(1), 22–29.

Corey, G. (2016). Theory and Practice of Group Counseling, 9th Edition. USA: Cengage Learning.

Jacobs, E.E., Masson, R.L., Harvill, R.L., and Schimmel, C.J. (2012). Group Counseling: Strategies and Skills, seventh edition. USA: Cengage Learning.

Murphy, C. J., & Siv, A. M. (2011). A one year study of mode deactivation therapy: Adolescent residential patients with conduct and personality disorders. International Journal of Behavioral Consultation and Therapy, 7(1), 32–39.

Thomas, M.L. (2006). The Contributing Factors of Change in a Therapeutic Process. Contemp Fam Ther, 28, 201-210.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 muya MB barida

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
LPPM Universitas Ahmad Dahlan
UAD Kampus 2 Unit B, Jl. Pramuka No.5F, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161
Email: lppm@uad.ac.id


p-ISSN: 2686-2972 | e-ISSN: 2686-2964


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License