Diseminasi Teknologi PCR, Rapid Antigen, dan Rapid Antibodi sebagai Upaya Edukasi Masyarakat dan Mitigasi Covid-19 di Kalurahan Serut, Gedangsari, Gunung Kidul

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan puncak gelombang kedua akibat virus corona varian delta pada bulan Juli-Agustus 2021. Meskipun saat ini data kementrian kesehatan menunjukkan penurunan yang signifikan secara nasional, disinyalir data tersebut hanya merepresentasikan masyarakat perkotaan. Dengan adanya pelonggaran mobilitas masyrakat, dikhawatirkan pusat pandemic akan bergeser ke masyarakat pedesaan. Hal ini diperparah dengan beredarnya berbagai macam informasi hoax, kurangnya informasi yang akurat terkait mitigasi Covid-19 di masyarakat pedesaan, serta rendahnya sistem pengetesan (testing) dan pelacakan (tracing/tracking) bagi penyintas Covid-19, terduga Covid-19 dan orang-orang yang kontak erat di masyarakat pedesaan. Oleh karena itu program pengenalan teknologi PCR, Rapid Antigen dan Rapid Antibodi Covid-19 ini dilakukan sebagai salah satu upaya edukasi dan mitigasi penyebaran Covvid-19 di wilayah pedesaan, khususnya Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan diseminasi ini terdiri dari ceramah, demonstrasi dan evaluasi tingkat pengetahuan dan tingkat penerimaan masyarakat terkait pengujian Covid-19 menggunakan metode PCR, Rapid Antigen dan Rapid Antibodi. Dari analisis hasil pengujian pre-test dan post-test kepada peserta, terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan terkait Covid-19 dan metode pengujiannya dari 37,9 pada saat pre-test menjadi 65,8 pada saat post-test. Selain itu juga terjadi peningkatan penerimaan masyarakat untuk melakukan testing baik PCR, Rapid Antigen, maupun Rapid Antibodi dari 25% pada saat pre-test menjadi 93,8% pada saat post-test. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di daerah pedesaan memiliki respon dan angka partisipasi yang baik terkait pencegahan dan mitigasi penyebaran Covid-19, apabila diberikan informasi yang tepat dan akurat.