Tingkat pengetahuan masyarakat terkait optimasi pemanfaatan TOGA dan hidroponik menggunakan sistem greenhouse dalam swamedikasi kesehatan

Abstract

Prevalensi penyakit ringan seperti gangguan lambung atau maagh, nyeri kepala, pegal linu dan penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes mellitus, hipertensi, asam urat tergolong cukup tinggi di dusun Menguri, Sungapan 2, dan Sebatang. Swamedikasi merupakan upaya yang dapat dilakukan secara mandiri untuk mengobati penyakit ringan maupun mencegah PTM. Masyarakat ke-tiga dusun tersebut memiliki potensi lahan pekarangan greenhouse sebagai pusat penanaman TOGA dan hidroponik serta memiliki kebiasaan untuk menanam tanaman empon-empon. Namun demikian, tingkat pengetahuan warga mengenai saintifikasi TOGA dalam swamedikasi masih tergolong rendah. Oleh karena itu, dilakukan pengabdian masyarakat untuk pendampingan optimasi pemanfaatan TOGA menggunakan greenhouse dan hidroponik dalam swamedikasi kesehatan. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mengoptimalkan sikap dan perilaku budidaya hidroponik dan TOGA, sehingga dapat dimanfaatkan berkelanjutan dalam swamedikasi kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan metode classical (ceramah), diikuti oleh 36 peserta yang merupakan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) ataupun perwakilan warga dari ke-tiga dusun secara offline dengan protokol kesehatan. Evaluasi kegiatan dilakukan pada tingkat pemahaman materi melalui pengisian kuesioner terstruktur. Penyuluhan dan edukasi berkolaborasi dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kokap. Sejumlah 91,7% peserta pada tingkat pengetahuan tinggi, 5,6% pada pengetahuan sedang dan 2,8% pada tingkat pengetahuan rendah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan peserta.