URGENSI BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH INKLUSI

Lutfi Isni Badiah

Abstract


Tujuan layanan dasar bimbingan dan konseling adalah membantu seluruh siswa mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan, termasuk siswa dengan berkebutuhan khusus (ABK). Pengajaran dalam layanan dasar bimbingan dan konseling ini diawali sejak pengalaman pertama siswa siswa ABK masuk sekolah, dengan materi yang diselaraskan dengan usia dan tahapan perkembangan siswa ABK tersebut. Anak berkebutuhan khusus seringkali mendapatkan hambatan dan kesulitan sebagai dampak dari keluarbiasaannya, yakni berupa hambatan melakukan aktivitas sehari-hari dan pembatasan beraktivitas dari lingkungannya. Pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah dipancang sebagai salah satu cara untuk membantu ABK menghadapi kesulitannya. Pendidikan inklusi merupakan perwujudan upaya memberikan layanan pendidikan kepada ABK secara integral dan manusiawi. Dalam pendidikan inklusi, layanan pendidikan dan layanan bimbingan konseling untuk ABK disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus anak secara individual dalam konteks pembersamaan secara klasikal. Bimbingan dan konseling untuk ABK di sekolah inklusi diarahkan pada pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup bagi ABK sehingga mampu berpartisipasi dalam masyarakat dan tidak menjadi beban di keluarga maupun masyarakat.


Full Text:

PDF

References


Awwad, M. (2015). Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Al Tazkiah, Volume 7 No 1 Juni 2015

Hermanto, S.P. (2010). Kemampuan Guru Dalam Melakukan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Hermanto,%20S.Pd.,M.Pd./INKLUSI-DINAMIKA.pdf

Murad, A. (2003). “Profil Konselor Standart” (makalah) Konvensi Nasional XIII Bimbingan dan Konseling tanggal 8 – 10 Desember 2003 di Bandung

Muarifah, A., Si, M., Muya Barida, M. P., & Agus Supriyanto, M. P. (2016, October). The Effort Of Early Detection For Special Need Children In Preparing Education For Children. In Proceeding 1 st Semarang State University International Conference on Counseling and Educational Psychology (SICCEP) (Vol. 1, No. 1, pp. 32-39). Department of Guidance and Counseling, Faculty of Education, Universitas Negeri Semarang.

Murdjito. (2012). Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose Media Jakarta.

Murdjito, dkk. (2002). Pendidikan Inklusif. Jakarta: Baduose Media Jakarta.

Purwanta, E. (2005). Kompetensi Konselor dalam Menghadapi Pendidikan Inklusi. Makalah disampaikan pada Konvensi Nasional XIV dan Kongres X Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia di Semarang Tanggal 13 – 16 April 2005

Suhaeri dan Purwanta. (1996). Bimbingan Konseling Anak Luar Biasa. Depdikbud RI: Jakarta

Sunardi. (2005). Pedoman Pelaksanaan BP di SLB. Bandung; Pendidikan Luar Biasa Fakutas Ilmu Pendidikan Universitas Ilmu Pendidikan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.