IDENTIFIKASI NILAI-NILAI BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DALAM FALSAFAH MASYARAKAT LAMPUNG

Retno Fajarwati, Amien Wahyudi

Abstract


Keanekaragaman budaya yang ada di indonesia tidak hanya menghadirkan perbedaan tetapi juga mengandung kekayaan nilai-nilai moral yang dapat dijadikan sebagai pandangan hidup. Nilai-nilai moral yang berada pada falsafah masyarakat tertentu, khususnya masyarakat Lampung. Dapat dijadikan pedoman bagi guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan kepada siswa. Pada dasarnya cara pandang seorang individu sangat dipengaruhi dengan kondisi lingkungannya baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, penting kiranya sebagai seorang guru bimbingan dan konseling memahami falsafah yang ada Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Adapun hasil kajian yang ditemukan nilai-nilai bimbingan pribadi sosial dalam falsafah masyarakat  lampung adalah 1) pi-il pesenggiri mengandung arti bagaimana seorang individu menjaga harga dirinya, 2) juluk adek berkaitan dengan nama atau gelar , 3) Nemui Nyimah yang dalam arti lainnya adalah suka memaafkan kesalahan orang, maka dalam hubungan kemasyarakatan, masyarakat lampung suka melakukan kunjung mengunjung (negah), 4) Nengah Nyapur  artinya hidup bermasyarakat dan yang ke 5) Sakai sambayan memiliki makna tolong menolong.

Full Text:

PDF

References


Sari. A. T. (2005). Kedudukan Anak Laki-Laki Tertua Dari Hasil Perkawinan Levirat Dalam Hukum Waris Adat Masyarakat Lampung Pepadun.Tesis.Undip

Ariyani, Farida., dkk. (2015). Konsepsi piil pesenggiri menurut masyarakat adat Lampung waykanan di kabupaten waykanan (Sebuah Pendekatan Discourse Analysis). Bandar Lampung. Aura Printing & Publishing

Depdikbud. (1983). Adat Istiadat Daerah Lampung. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyak inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah

Depdiknas. (2007). Rambu-rambu penyelenggaraan Bimbingan dan konseling Dalam jalur pendidikan formal. Jakarta. Direktorat Jenderalpeningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

KBBI. (2017). Langit. https://kbbi.web.id/langit. diakses 11 Agustus 2017.

Nurdin, A. F. (2009). Integralisme Islam dan Nilai-nilai Filosofis Budaya Lokal pada Pembangunan Propinsi Lampun. Bandar Lampung. UNISIA, V ol. XXXII No. 71 Juni 2009. Diakses 8 Agustus 2017

Nurihsan, A. J. (2009). Bimbingan dan konseling dalam berbagai latar kehidupan. Bandung. PT Refika Aditama

Nuzliah. (2016). Counseling Multikulture. Jurnal Edukasi Vol 2, Nomor 2, July 2016 diakses tanggal 8 Agustus 2017.

Pairulsyah. (2010). Kualitas Pelayanan Publik Samsat Lampung Dalam Persfektif Budaya piil Pesenggiri. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum Volume 7 No. 2, Mei-Agustus 2013, ISSN 1978-5186

Prayitno & Amti, E. (2013). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta. Rineka Cipta

Sinaga, R. M. (2014). Revitalisasi tradisi: Strategi mengubah stigma Kajian piil pesenggiri dalam budaya lampung. Disertasi UI. Masyarakat Indonesia, Vol. 40 (1), Juni 2014. diakses 17 juni 2017.

Siswanto, E., dkk. (2014). Pelestarian budayapiil pesinggiri Dalam masyarakat mulitikutural lampung serta Pengaruh globalisasi ditinjau dari aspek kajian Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta. Portal Garuda. Diakses 12 Agustus 2017

Suryana, N., & Rusdiana. (2015). Pendidikan multikultural suatu upaya penguatan jati diri bangsa. Bandung Pustaka setia

Yusuf, H. (2010). Dimensi aksiologis Filsafat hidup piil pesenggiri Dan relevansinya terhadap pengembangan Kebudayaan daerah lampung. Jurnal Filsafat Vol.20, Nomor3, Desember 2010. Di akses 17 Juni 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.