KETERAMPILAN PEER COUNSELING DALAM MENYIKAPI BAHAYA KEHAMILAN TAK DIINGINKAN BAGI REMAJA

Ulfa Danni Rosada, Siti Muyana

Abstract


Remaja adalah masa penting dalam siklus kehidupan manusia, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan masa aktif untuk berekspresi dan berkreasi tetapi terkadang remaja distigma oleh negara dan masyarakat atas kasus-kasus yang terjadi pada mereka. Pendidikan seks masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu dalam budaya Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memberikan layanan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi pada remaja dengan berbasis nilai-nilai lokal dalam budaya Indonesia. Salah satu bentuk program atau akses dalam pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi dapat dilakukan melalui peer counseling.

Full Text:

PDF

References


Carter, T. D. (2005). Peer Counseling: Roles, Functions, Boundaries. ILRU Program. [Online]. Tersedia: http://www.peercounseling.com, diakses 10 Agustus 2017.

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Daryono. (2004). Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dunnette. (1976). Ketrampilan Mengaktifkan Siswa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Erhamwilda. (2015). Layanan Konseling Sebaya Alternatif Kreatif layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Media Akademi

Gordon. (1994). Management Sistem Informasi. Jakarta: TP. Midas Surya

Grafindo

Hunainah. (2011). Teori dan Implementasi Model Konseling Sebaya. Bandung: Rizqi Press

Kharisma, W. (2016). Sebanyak 976 Pelajar Yogyakarta Hamil di Luar Nikah, [Online], http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/01/26/358573/sebanyak-976-pelajar-yogyakarta-hamil-di-luar-nikah, diakses 11 Agustus 2017.

Kusmiran, E. (2014). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika

Laursen, E.K. (2005). Rather Than Fixing Kids - Build Positive Peer Cultures. Reclaiming Children and Youth. 14. (3). 137 – 142. (ProQuest Education Journals).

Nadler. (1986). Keterampilan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Santrock. J W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi Cetakan 8. Yogyakarta: MedPress.

Suryaningsih, E. K. (2016). Hamil di Luar Nikah, Mengapa Angkanya Tinggi?. [Online] http://krjogja.com/web/news/read/13838/Hamil_di_Luar_Nikah_Mengapa_Angkanya_Tinggi, diakses 11 Agustus 2017

Suryoprajogo. (2009). Psikologi Kehamilan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.