Pelestarian pernikahan adat mata malam Dayak Sawe sebagai wujud karakter kebangsaan

Junri Juri, Septha Sukseka

Abstract


Penelitian ini bertolak dari keprihatinan tentang pudarnya perwujudnyataan karakter kebangsaan khususnya kerjasama dan ketaatan masyarakat adat Dayak Sawe dalam hal melestarikan pernikahan adat mata malam. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelestarian pernikahan adat mata malam Dayak Sawe sebagai wujud karakter kebangsaan. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian adalah studi etnografi.Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari Tokoh adat, Tokoh agama, Tokoh masyarakat dan kaum muda Dayak Sawe. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, kategorisasi, display/penyajian, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan adat mata malam mulai ditinggalkan warga Dayak Sawe, karena aturan adat mata malam lebih mengikat mempelai untuk diperbolehkan hidup sebagai suami istri daripada pernikahan secara agama. Kedua mempelai yang sudah menikah secara agama belum bisa hidup bersama sebagai suami istri sebelum melakukan adat mata malam. Apabila calon istri hamil, keduanya dituntut adat hamil di luar nikah.

Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.