Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Budaya Sunda

Kosasih Adi Saputra

Abstract


Islam di Jawa Barat dianggap tidak toleran dan yang memiliki kekerasan paling tinggi terhadap umat agama lain. Untuk mencegah terjadinya potensi konflik dalam masyarakat maka perlu adanya upaya yang melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah yang melakukan dengan berbagai macam langkah yang strategis. Namun, sesungguhnya, intoleransi itu bukanlah watak asli masyarakat Jawa Barat, kebetulan masyarakat Sundanya sekarang banyak yang tercerabut dari akar kulturalnya sehingga dengan mudah menerima paham lain. Seandainya kita membuka falsafah yang ada, kita temukan kearifan lokal yang sangat menjunjung tinggi multikulturalisme, memuliakan tamu dari mana pun datangnya dan apa pun agamanya (someah ka semah). Maka dari itu jika toleransi antarumat beragama ini sudah berjalan baik, bangsa kita sudah semakin dewasa dan cita-cita menjadi masyarakat madani akan terwujud. Namun, dalam membina toleransi antar umat beragama pada masyarakat yang multikultural bukan perkara yang sederhana. Hal tersebut dikarenakan: pertama, sebagian besar daerah memiliki kelompok mayoritas yang memberikan jaminan pada kelompok minoritas rendah. Kedua, tidak adanya kehadiran tokoh yang berperan dalam membina setiap kelompok yang beragam tersebut.

Full Text:

PDF

References


Banks, J. A. (2010). Multicultural Education Issues and Perspectives Seventh Edition. Washington: Wiley.

Creswell, J.W.(1998). Qualitative Inquiry and Research Design:choosing among five tradition. London: Sage Publications

Creswell, J.W. (2010). Research Designe Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ekadjati, E. S.(2014). Kebudayaan Sunda Suatu Pendekatan Sejarah. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.

Hardiman, F. B. (2011). Hak-Hak Asasi Manusia Polemik dengan Agama dan Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Hikam, M. A. (1999). Politik Kewarganegaraan (Landasan Redemokrasi Di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Ismail, A. I. (2015, Mei 27). Toleransi Agama. Khasanah-Republika, 25

Kalidjernih, F. K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan Persperktif Sosiologikal dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Latif, Y. (2011). Negara Paripurna Historis, Rasionalitas, dan Aktualisasi Pancasila. Jakarta: PT Gramedia.

Maksum, A. (2011). Pluralisme dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Malang dan Yogyakarta: Aditya Media Publishing

McShane, J. (2001). Introduction Confronting Diversity in a Homogeneous Environment. In O. R. Kuharets, Venture Into Cultures Second Edition (pp. vii-ix). Chicago and London: American Libraryassociaton.

Parekh, B. (2008). Rethingking Multiculturalism Keberagaman Budaya dan Teori Politik. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

Rosidi, A. (2009). Manusia Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Salahudin, A. (2011, Januari 13). Melacak Akar Intoleransi di Jawa Barat. Retrieved September 9, 2015, from: blog.gmane.org . http://blog.gmane.org/gmane.culture.region.indonesia.sunda/page=300

Shihab, A. (1998). Islam Inklusif: Menuju Terbuka Dalam Beragama. (N. A. Rustamaji, Ed.) Bandung: Mizan.

Sumardjo, J. (2003). Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda Tafsir-Tafsir Pantun Sunda. Bandung : Kelir.

Suryadinata, L. (2003). Indonesia’s Population: Etnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.

Suryani, E. (2011). Ragam Pesona Budaya Sunda. (A. Jamaludin, Ed.) Bogor: Ghalia Indonesia.

Syaripulloh. (2014). Kebersamaan Dalam Perbedaan:Studi Kasus Masyarakat Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sosio Didaktika, Vol. 1, No. 1, 64-78.

Yin, R.K. (2013).Studi Kasus Desain & Metode. (M. D. Mudzakir, Trans.) Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Arif, D.B. (2011). Optimalisasi Kepanduan Hizbul Wathan untuk Pendidikan Karakter Warga Negara Muda. Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan Karakter berbasis Kearifan Lokal (hal. 30-45): Universitas Muhammadiyah Malang.

Aulia, S.S. (2016). Pembentukan Wawasan Global Mahasiswa dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Jurnal Civics, 13 (2), 45-55.

Cogan, J.J. (1998). Citizenship Education for the 21st Century: Setting the Context. In J.J. Cogan & R. Derricott (Eds.), Citizenship for the 21st Century: An International Perspective on Education (hal. 1–20): Kogan Page.

Mulyana, D. & Rakhmat, J. (Eds.). (2006). Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya: PT Remaja Rosdakarya.

Owen, D. (2010). Civic Education and Social Media Use. Diunduh 27 Juni 2011, from Civiced: http://new.civiced.org

Rachbini, D.J. (2011). TKI, Pengangguran, dan Kemiskinan. Media Indonesia, 30 Juni, hal. 14.

Somantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Kerjasama Program Pascasarjana dan FPIPS UPI dengan PT Remaja Rosdakarya.

Winataputra, U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan. Disertasi: Sekolah Pascasarjana UPI


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.