Memahami kontrol diri terhadap intensi seks pranikah pada remaja

Delima Putri, Hadi Suyono, Fatwa Tentama

Abstract


Salah satu problematika remaja yang sangat menjadi perhatian adalah seks pra nikah. Fenomena seks pra nikah pada remaja sangat mengkuatirkan karena memiliki dampak yang sangat besar bagi remaja. Intensi seks pra nikah merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan hubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah. Salah satu faktor yang mempengaruhi seks pra nikah adalah kontrol diri. Kontrol diri sangat penting dalam mengelola perilaku agar perilaku yang dimunculkan dapat dikendalikan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontrol diri terhadap intensi seks pra nikah pada remaja. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan metode kualitatif yang penggalian datanya dilakukan berdasarkan dokumen tertulis, berupa hasil penelitian mengenai kontrol diri terhadap intensi seks pra nikah pada remaja, teori-teori yang terkait, jurnal penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkah bahwa kontrol diri memberikan kontribusi terhadap intensi seks pra nikah pada remaja.


Keywords


Intensi; Kontrol Diri; Seks Pra Nikah; Remaja

Full Text:

PDF

References


Ajzen, I. (2005). Attitude, personality, and behavior. New York: Open University Pers.

Bogale, A., & Seme, A. (2014). Premarital sexual practices and its predictors among in-school youths of shendi town, west Gojjam zone, North Western Ethiopia. Reproductive Health, 11(1). https://doi.org/10.1186/1742-4755-11-49

Bosnjak, M., Galesic, M., & Klicek, B. (2007). Determinans of online political participation in croatia. Drus Istraz Zagreb God, 17, 747-769

Britt, R. K., Hatten, K. N., & Chappuis, S. O. (2014). Perceived behavioral control, intention to get vaccinated, and usage of online information about the human papillomavirus vaccine. Health Psychology and Behavioral Medicine, 2(1), 52-65. Doi: 10.1080/21642850.2013.869175

Calhoun, J.F., and Acocella, J.R. 2004. Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan (Terjemahan oleh Satmoko, R.S.) Edisi ketiga. Semarang: Penerbit IKIP Semarang.

Cavendish, M. (2010). Sex and society. London: Marshall Cavendish Corporation.

Dewi, A., K. (2014). Hubungan kontrol diri dengan perilaku seksual pra nikah pada mahasiswa universitas negeri semarang. Developmental and Clinical Psychology Journal, 3(1).

Elitha. C. (2015). Studi korelasional prediktif mengenai intensi mengurangi perilaku merokok pada siswa laki-laki usia 15–18 tahun di SMAN 20 Bandung berdasarkan theory of planned behavior. Jurnal Universitas Padjajaran.

French. P., D. (2005). the importance affective belief and attitude in the theory of planned behavior: Prediction intention to increase phisical activity. Journal of Applied Social Psychology, 35, 9, 1842-1848

Gunarsa, S. D. (2009). dari anak sampai usia lanjut bunga rampai psikologi perkembangan. Jakarta: Gunung Mulia.

Hurlock, E.B. 2002. Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Istiqomah. N. dan Notobroto. H., B. (2016). pengaruh pengetahuan, kontrol diri terhadap perilaku seksual pranikah di kalangan remaja SMK di Surabaya. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 5(2), 125–134.

Kasim. F. (2014). Dampak perilaku seks berisiko terhadap kesehatan reproduksi dan upaya penanganannya (studi tentang perilaku seks berisiko pada usia muda di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1).

Khairunnisa, A. 2013. Hubungan religiusitas dan kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah remaja di MAN 1 Samarinda. E Journal Psikologi, 1(2), 220–229.

KPAI. (2013).Komisi perlindungan anak indonesia: Jakarta.

Migiana. F., D. Dan Desiningrum. D., R. (2015). Seks pranikah bagi remaja “studi fenomenologis pada remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah”. Jurnal Empati, 4(1).

Myers, D.G. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Noor., R. (2015). Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seksual remaja pada siswa SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 samarinda. Journal Motivasi, 3(1).

Nurhapipa, Alhidayati, & Ayunda, A. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual. Journal of Midwifery Science, 1(2).

Nussbaum, B., B. (2009). Examining the relationship among context, cognition, and conflict management in the workplace. Disertation. Virginia: Faculty of the Virginia Politechnic and State University.

Pranata, R., A., & Indrawati, R., S. (2017). Hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi seksual pranikah pada remaja. Jurnal Empati. 6(1), 352-356, Universitas Diponegoro.

Santrock, J. W. (2012). Perkembangan anak (S. Gendis, ed.). Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S.W. (2016). Psikologi remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Soetjiningsih, (2008). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyono, H. (2011). Studi deskriptif konflik pemilukada: Analisis psikologi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Suwarti, S. & Pinandita. T. (2014). Deskripsi perilaku seks remaja di Purwokerto. Jurnal Sainteks. 11(2).

Wheeler, B., S. (2012). Attitude and intention regarding aborsian provision among medical school students in south africa. International Perspective on Sexual and Reproductive Health, 38(3), 154-163

SDKI. (2012). Survei dasar kesehatan Indonesia: Kesehatan reproduksi Remaja. Jakarta

WHO. (2016). WHO releases new fact sheets on adolescent contraceptive use. Sexual and Reproductive Health, World Health Organization


Refbacks

  • There are currently no refbacks.