Dinamika psikologis intensi merokok pada remaja

Mashuri Libuka, Hadi Suyono, Fatwa Tentama

Abstract


Perilaku merokok saat ini telah menjadi fenomena yang tidak asing dalam kehidupan. Mudahnya akses untuk mendapatkan rokok dan banyaknya orang merokok di tempat umum, kantor, lingkungan pendidikan bahkan dalam lingkungan keluarga sendiri mengakibatakan perilaku merokok tersebut sulit untuk dihindari. Masalah perilaku merokok semakin serius ketika remaja dan anak-anak mulai melakukannya. Data WHO pada tahun 2018 menunjukan perilaku merokok anak-anak pada usia 13-15 tahun di seluruh dunia pada tahun 2000-2017 mencapai 7% atau lebih dari 24 juta telah mengkonsumsi rokok. Khusus  remaja yang telah mengkonsumsi rokok di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2015 mencapai 36,2% anak laki-laki dan 4,3% anak perempuan. Jumlah dari penggunaan tembakau dari anak laki-laki dan anak perempuan 20,3% di antaranya adalah siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dinamika psikologis intensi merokok pada remaja, sehingga membantu memudahkan upaya preventif perilaku merokok pada remaja sedini mungkin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan dekriptif analisis. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control memliki kontribusi dalam membentuk intensi merokok pada remaja.


Keywords


Intensi; Perilaku Merokok; Remaja

Full Text:

PDF

References


Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Oragnizational behavior and human decision processes, 50, 179-211.

Ajzen, I. (2005). Attitude, personality, and behavior .New York: Open University Pers.

Aninda, St. S. Z., & Eryani, R. D.( 2017). Studi deskriptif intensi merokok pada perwat rumah sakit X Bandung. Prosiding Psikologi, 3(2), 517-521.

Bosnjak, M., Galesic, M., & Klicek, B. (2007). Determinans of online political participation in croatia. Drus Istraz Zagreb God, 17, 747-769.

BPS. (2017). Statistik Indonesia: Statistical yearbook of Indonesia Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Drope, J., Schluger, N., Cahn, Z., Drope, J., Hamill, S, Islami F., Liber, A., Nargis, N., & Stoklosa, M. (2018). The tobacco atlas (6th ed). Georgia: American Cancer Society, Inc.

Kaplan, R. M., Sallis, J. F., & Patterson, T. L. (1993). Helath and human behavior. New York: McGraw-Hill Book Co.

Kompas. (2018). Perilaku remaja beresiko. Kompas 10 Oktober 2018 hlm. 10. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Liem, A. (2010). Pengaruh nikotin terhadap aktivitas fungsi otak serta hubungannya dengan gangguan psikologis pada pecandu rokok. Buletin Psikologi, 18(2), 37-50.

Martinasek, M. P., Haddad, L. G., Wheldon, C. W., & Barnet, T. E. (2017). Beliefs and attitudes associated with hookah smoking among a united states college population. Respiratory Care, 62(3). 370-379. Doi: https://doi.org/10.4187/respcare.05069

Nururrahmah. (2014). Pengaruh rokok terhadap kesehatan dan pembentukan karakter manusia. Seminar Nasional Pendidikan Karakter. Palopo. Mei 03.

Sagitania. (2017). Intensi merokok siswa SMP. Jurnal Psikologi Insight, 1(1), 96-108. Doi: 10.5281/zenodo.579558

Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Setchoduk, K. (2018). Tobacco smoking behaviors of baccalaureate students, Thailand. ABAC Journal, 38(1), 152-170.

Setiawati, A. (2013). Suatu kajian molekuler ketergantungan nikotin. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 10(2), 118-127. Doi: http://dx.doi.org/10.24071/jpsc.10298

Sugiyono. (2015). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Suyono, H. (2017). Merawat perdamaian. Metode sistem peringatan dini konflik. Yogyakarta: Semesta Ilmu.

Tirtosastro, S., & Murdiyati, A, S. (2010). Kandungan kimia tembakau dan rokok.Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri 2(1), 33-43. Doi: http://dx.doi.org/10.21082/bultas.v2n1.2010.33-44.

TribunJogja.com. (2018). Perokok aktif di indonesia capai 60 juta orang, 70 persennya warga miskin dan anak-anak, on-line, diperoleh dari http://jogja.tribunnews.com/17/04/2018. Diaskes tanggal 30 Juli 2019

WHO. (2015). Global youth tobacco survey (GYTS): Indonesia report, 2014. New Delhi: WHO-SEARO.

WHO. (2018). WHO Global report on trends in prevalence of tobacco smoking 2000-2025, (2th ed). Geneva: World Health Organizatio.

World No Tobacco Day. (2018). Tobacco breaks hearts. Choose health, not tobacco. Geneva: World Health Organization

Xu, X., Liu, D., Sharma, M., & Zhao, Y. (2017). Prevalence and determinants of current smoking and intention to smoke among secondary school students: a cross-sectional survey among han and tujia nationalities in China. International Journal of Environmental Research and Public Health. 14(11): 1-13. Doi: https://doi.org/10.3390/ijerph14111323.

Zeiher, J., Starker, A., & Kuntz, B. (2018). Smoking behaviour among children and adolescents in germany. Results of the cross-sectional KiGGS Wave 2 study and trends. Journal of Health Monitoring. 3(1), 38-44. Doi: 10.25646/5555.

Kaplan, R. M., Sallis, J. F., & Patterson, T. L. (1993). Helath and Human Behavior. New York: McGraw-Hill Book Co.ation


Refbacks

  • There are currently no refbacks.