Stresor Keluarga sebagai Faktor Penyebab Gangguan Kepribadian pada Siswa SMP

Faridah Ainur Rohmah, Alfi Purnamasari

Abstract


Sejumlah 86 siswa SMP di kota Yogyakarta mengalami gangguan kepribadian. Jenis Gangguan kepribadian tersebut adalah depresi, avoidant dan dependent. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui stresor keluarga sebagai salah satu faktor penyebab gangguan kepribadian pada siswa SMP. Subjek dalam penelitian ini adalah: SMP “x” kelas VII sebanyak 3 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan tes proyektif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis isi yaitu isi pesan suatu komunikasi. Kesimpulan: Subjek satu merasa stresor di keluarga lebih pada pengasuhan aspek emosi (kurang perhatian, ada ancaman) dan sosial (kurang kebersamaa). Subjek merasa peran ayah kurang karena ayah bekerja di luar kota. Sementara aspek fisik dan kognitif, subjek satu sudah merasa terpenuhi dan mendapat perhatian dari orang tua. Subjek dua merasa stresor di keluarga lebih pada pengasuhan aspek emosi (kurang dekat dengan ibu), sosial (kurang komunikasi dengan ibu) dan kognitif (kurang support dalam belajar). Subjek merasa kurang dekat dengan ayah dan ibu, karena ayah bekerja di luar kota dan kurang dekat dengan ibu. Sementara pada aspek fisik, sudah terpenuhi dan mendapat perhatian dari orang tua. Subjek tiga merasa stresor di keluarga lebih pada pengasuhan aspek emosi (didiamkan, diancam) dan sosial (kurang diberi kesempatan bersosialisasi). Subjek merasa dekat dengan ayah tetapi peran ayah kurang karena ayah bekerja di luar kota. Sementara pada aspek fisik dan kognitif, sudah terpenuhi dan mendapat perhatian dari orang tua.

Keywords


Gangguan Kepribadian, Remaja, Stresor Keluarga

Full Text:

PDF

References


American Psychiatric Publishing. (2005). DSM V (Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders Fifth Edition). Washingtons: American Psychiatric Publishing.

Andiyanti, B., Koentjoro. (2004). Peran Ayah Menuju Coparenting. Wage Taman Sepanjang: CV Citra Media.

Cabrera, N., Tamis-Lemonda, C., Bradley, R., Hofferth, S.& Lamb, M. (2000). Fatherhood in the 21st Century. Child Development, 71, 127-136.

Ducharme, J. Doyle, A.B., & Markiewicz, D. (2002). Attachment security with mother and father: Association with adolescents’ reports of interpersonal behavior with parents and peers. Journal of Social and Personal Relationships, 19, 203-231.

Du Feu, M. & Fergusson, K. (2003). Sensory Problem and Mental Health. Advances in Psychiatric Treatment. Vol 9, 95-103.

Flouri, E. (2005). Fathering and child outcomes. West Sussex, England: John Wiley & Sons Ltd.

Hall, C. S. dan Lindzey, G. (1978). Theories of Personality. 3th edition. New York: John Willey & Sons. Co.

Hjlle, A. L. dan Zielger, J. D. (1981). Personality Theories. Singapura : Mc. Graw Hill International Book

Hidayat, Kalueti, Karyani. (2012).Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi.Vol 9, No 1 (2011): April 2011. Semarang: Universitas Diponegoro. https://doi.org/10.14710/jpu.9.1. Tanggal akses: 22 September 2017.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan. Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan Jakarta: Erlangga.

Hurlock. E.B. (2002). Psikologi perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa FK-Unika Atmajaya.

Moleong, L J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan XIV. Jakarta : Remaja Rosdakarya.

Mosley, J & Thompson, E. (1995). Fathering Behavior and Child Outcomes: The role of race and poverty. In W. Marsiglio, (Ed.), Fatherhood: Contemporary theory, research, and social policy (pp. 148-165).

Mulyani, S dan Rohmah, FA. 2013. Deteksi Dini Gangguan Kepribadian pada Siswa SMP Kota Yogyakarta. Jurnal Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pleck, J.H. (1997). Paternal involvement: Levels, sources, and consequences. In M.E. Lamb (Ed.) The role of the father in child development (3rd ed., pp. 66-103). New York: John Wiley &Sons, Inc.

Prokop, C. K., Bradley, L. A.,Burish, T. G., Anderson, Ko & Fox J. E.1991. Health Psychology, Clinical Metods & Research. New York: Macmillan Publishing.

Poerwandari, K. (2009). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta. LPSP3 Universitas Indonesia.

Rowe, M.L., Cocker, D. & Pan, B.A. (2004). A comparison of fathers’ and mothers’ talk to toddlers in low-income families. Social Development, 13, 278-291.

Sarafino, E. P. 1998. Health Psychology, Bio Psychosocial Intervention Third Edition. New York: John Wiley & Sons. Inc.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo.

Schunk, D. H., Pintrich. P. R., Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam Pendidikan Edisi 3. Jakarta: PT. Indeks.

Taylor, S. E. 2006. Health Psychology. Sixth Edition. New York: McGraw Hill.

Veneziano, R.A. (2000). Perceived paternal and maternal acceptance and rural African American and European American youths’ psychological adjustment. Journal of Marriage and Family, 62 (1), 123-132.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.