Optimasi sterilisasi eksplan pada kultur in vitro ginseng jawa (Talium paniculatum)

Karen Natasha, Ratih Restiani

Abstract


Ginseng jawa (Talinum paniculatum) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang mengandung berbagai macam senyawa bioaktif seperti saponin, flavonoid, dan tannin. Senyawa bioaktif tersebut membuatnya berpotensi untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bagian daun ginseng jawa biasa dimanfaatkan untuk menghilangkan batuk berdahak, menyembuhkan radang paru-paru dan sebagai afrodisiak. Kultur in vitro adalah salah satu cara untuk dapat meningkatkan senyawa bioaktif pada daun ginseng. Kendala utama dalam pelaksanaan kultur in vitro adalah kontaminasi. Kontaminasi dapat berasal dari eksplan yang digunakan pada kultur in vitro. Optimasi sterilisasi pada eksplan adalah langkah yang sangat penting pada tahap awal kultur in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi sterilisasi eksplan daun pada kultur in vitro ginseng jawa. Optimasi sterilisasi dilakukan dengan menggunakan klorox, benlate dan alkohol dengan berbagai variasi waktu dan konsentrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik pra sterilisasi dengan menggunakan detergen cair 10% yang ditambahkan dengan tween 80 dan direndam selama 10 menit menyebabkan kontaminasi pada seluruh eksplan berupa jamur. Teknik sterilisasi yang optimum adalah dengan perlakuan pra steril menggunakan detergen cair 10%  yang ditambahkan dengan tween 80 sebanyak 3 tetes direndam selama 45 detik dan alkohol 50% selama 1 dan 5 menit menghasilkan eksplan yang hidup dan membentuk kalus sebesar 50% dan 50% sisanya mengalami nekrosis

Keywords


kultur in vitro; Sterilisasi; kalus; Talinum paniculatum; alkohol

Full Text:

PDF

References


Adji, Dhirgo. 2007. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70%, Inframerah,, Otoklaf, dan Ozon terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sain Veteriner, Volume 25, Nomor 1. Hlm. 17-24.

Akhtar, N., Rehman, M.U., Khan, H.M.S., Rasool, F., Saeed, T., dan Murtaza, G. (2011). Penetration Enhancing Effect of Polysorbate 20 and 80 on the In Vitro Percutaneous Absorption of L-Ascorbic Acid. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 10(3): 281-288.

Dewi, M. 2016. Perbanyakan Akar Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Pada Variasi Konsentrasi Media Cair dan Zat Pengatur Tumbuh Menggunakan Eksplan Batang Secara in vitro. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Studi S-1 Biologi Universitas Airlangga.

Felek W; Mekibib, F; Admassu, B. 2015. Optimization of Explants Surface Sterilization condition for field grown peach (Prunus persica L. Batsch. Cv. Garnem) intended for in vitro culture. African Journal of Biotechnology. 14(8), pp. 657-660.

Hidayat S, 2005. Ginseng Multivitamin Alami Berkhasiat, Bogor: Penebar Swadaya.

Izzatul Muhallilin. 2012. Induksi Akar dari EksplanDaun Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin Secara In Vitro. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Studi S-1 Biologi Universitas Airlangga.

Kane M (2003). Bacterial and fungal indexing of tissue cultures. http://www.hos.ufl.edu.moreweb/TissueCulture/class1/Bacterial%20and%20fungal%20 indexing%20of20tissue%20cultures.doc.

Marlina, N. 2009. Teknik Perbanyakan Lili Dengan Kultur Jaringan. Buletin Teknik Pertanian Vol. 14 No 1, 2009:6-8, (Online), (http://203.190.37.42/publikasi/bt141092.pdf, diakses 1 Agustus 2019).

Munim A, Hanani E. 2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.

Pancaningtyas, S.dan C. Ismayadi. 2011. Sterilisasi Ulang pada Perbanyakan Somatic Embryogenesis Kakao (Theobroma cacao L.) untuk Penyelamatan Embrio Terkontaminasi. Pelita Perkebunan 27 (1).

Pasquoletto PL. 1990. Vitrifi cation in Plant Tissue Culture. In Rodiguez et al. (Eds) Plant Aging vol.186, pp 133-137.

Rahmawati, Melly Siti. 2008. Pengaruh BAP dan GA3 terhadap Perkecambahan Heliconia caribaea Lam. Secara In Vitro. Disertasi tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rubatzky, V. E., 1998, Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan Gizi Edisi kedua, ITB press, Bandung.

Sahriana, M, Muslimin, dan Irmasari. 2016. Organogenesis Tanaman Jabon Merah (Anthocephalus macrophullus (Roxb)Havil)Pada Berbagai Konsentrasi Kombinasi IAA (Indole Acetid Acid) dan BAP (Benzyl Amino Purin) Secara In Vitro.Makalah disajikan dalamWarta Rimba. Universitas Tadulako, Juni 2016.

Setiani, N.A; Nurwinda, F; dan Astiany, D. 2018. Pengaruh Desinfektan dan Lama Perendaman pada Sterilisasi Eksplan Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A Zorn) Fosberg)

Yunita, R, Ika Mariska dan Chrristiani, T. 2013. Perbanyakan Tanaman Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) melalui Jalur Organogenesis. Jurnal AgroBiogen 8(3):113-119, (Online), (https://media.neliti.com/media/publications/73915-ID-perbanyakan-tanaman-jambu-mete-anacardiu.pdf, diakses 1 Agustus 2019).




DOI: https://doi.org/10.26555/symbion.3512

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Symbion



Symbion organized by

Deparment of Biology Education

Faculty of Teacher Training and Education

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Campus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul,

Special Region of Yogyakarta, 55191