Analisis kajian fisiologi tumbuhan budidaya buah naga (Hylocereus spp.) menggunakan lampu di Banyuwangi

Heni Setyawati

Abstract


Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kajian fisiologi tumbuhan tentang budidaya buah naga (Hylocereus spp.)  menggunakan lampu  pada malam hari di Banyuwangi, Jawa Timur. Metode yang digunakan metode pengumpulan data dan studi pustaka. Tanaman buah naga sebagai tanaman LDP jika mendapat lama penyinaran yang lebih panjang, akan memacu pembungaan. Tanaman buah naga termasuk tanaman jenis CAM (crassulacean acid metabolism). Pada malam hari stomata tumbuhan CAM terbuka di malam hari dan akan tertutup di siang hari. Pemberian penerangan menggunakan bola lampu pada malam hari menyebabkan pembukaan stomata semakin optimal. Dengan demikian laju pengambilan CO2 sebagai sumber fotosintesis juga meningkat. Penambahan penyinaran dapat berfungsi sebagai penambahan periode fotosintesis, dengan demikian asimilat yang dihasilkan akan meningkat. Akumulasi asimilat yang memadai akan memungkinkan terjadinya inisiasi primordia bunga pada bagian meristem.


Keywords


fisiologi tumbuhan, buah naga, lampu

Full Text:

PDF

References


Danang, N. 2018. Penelitian Perlakuan Penyinaran Lampu Terhadap Tanaman Buah Naga Bersama Kelompok Tani Binaan CSR PT Bumi Suksesind https://www.linkedin.com/pulse/penelitian-perlakuan-penyinaran-lampu-terhadap-tanaman-nugraha-dadang, diakses 10 Agustus 2019.

Firdaus, H., Indriani, Catur, dsn Wahyudi, N.R.C.T. 2019. Powering Dragon Fruit Sukses Berkebun Buah Naga Dengan Teknik Penyinaran Listrik Di Kabupaten Banyuwangi. Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri 2019. 2 Februari 2019.

Hidayah, E., Fatma, G.A., Badriyah,L., dan Hariadi, Y.C. 2016. Optimalisasi Durasi Lama Pencahayaan dengan Menggunakan Lampu Bohlam Pada Budidaya Buah Naga Dalam Kondisi Off-Season. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Jurusan Fisika UM 2016, Universitas Negeri Malang.

Jiang, Liau, Lin, dan Lee. 2012. The photoperiod-regulated bud formation of red Pitaya (Hylocereus sp.). Hort. Science. Vol. 47(8): 1063-1067.

Luders L, McMahon G, 2006. The pitaya or dragon fruit (Hylocereus undatus). Agnote .No: D42. Northern Territory Government 238:10.

Palupi, E.R dan Farida, S. 2013. Induksi Pembungaan Hylocereus undatus di Luar Musim dengan Penyinaran. Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II Bukit Tinggi, 23-25 September 2014.

Reindeers, G. 2010. Dragon Fruits. Artikel. Australia: Sub-Tropical Fruit Club of Qld newsletter.

Salisbury,F.B and C.W.Ross. 1999. Plant Physiology. California: Wadworth Publishing.Co.

Stirling, K.J., Clark, R.J, Brown,P.H., and Wilson, S.J. 2002. Effect of Photoperiod on Flower Bud Initiation and Development In Myoga (Zingiber Mioga Roscoe). Scientia Horticulturae. Vol. 95. Issue 3. Pages 261-268.

Sugito, Y.1994. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

Tran, D.H., Yen, C.R. dan Chen, Y.K.H. 2015. Flowerig Response of a Red Pitaya Germplasm Collection to Lighting Addition. International Journal of Biological, Biomolecular, Agricutural,Food and Biotechnological Engineering. Vol. 9 (2).




DOI: https://doi.org/10.26555/symbion.3559

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Symbion



Symbion organized by

Deparment of Biology Education

Faculty of Teacher Training and Education

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Campus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul,

Special Region of Yogyakarta, 55191