Kelayakan modul sistem gerak pada manusia berbasis inkuiri interactive demonstration untuk memberdayakan keterampilan berpikir analitis

Fakhrurrazi Fakhrurrazi, Sajidan Sajidan, Puguh Karyanto

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelayakan modul sistem gerak pada manusia berbasis inkuiri interactive demonstration untuk memberdayakan keterampilan berpikir analitis. Penelitian ini merupakan penelitian Research & Develompment (R&D) dengan menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil validasi modul sistem gerak pada manusia oleh ahli dengan kriteria layak dan dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan perolehan skor validasi ahli materi sebesar 92,7% (sangat layak), ahli pengembangan modul sebesar 91,8% (sangat layak), ahli perangkat pembelajaran sebesar 96,7% (sangat layak), ahli bahasa dan keterbacaan sebesar 93,7% (sangat layak), ahli pengembang soal kognitif sebesar  91,5% (sangat layak). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul sistem gerak pada manusia dari hasil pengembangan layak digunakan untuk memberdayakan keterampilan berpikir analitis siswa.

Keywords


interactive demonstration; keterampilan berpikir analitis

Full Text:

PDF

References


Annisa, N., D, S., Wiastuti, & Fatmawati, U. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Analitis Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Journal of Biology Education, 1(3), 109–115. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/3096

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Buku Aksara.

Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational Research: An introduction. London: Longman Publishing Group.

Daryanto. (2013). Menyusun Modul sebagai Bahan Ajar untuk Persiapan Guru Mengajar. Gava Media.

Direktorat Jendral Pengembangan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Elvinawati. (2011). Optimalisasi Pembelajaran Kimia Pemisahan melalui Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dan Model Peta Konsep. Jurnal Exacta.

Marzano, R. J., & Kendall, J. S. (2007). The New Taxonomy of Educational Objectives. In CORWIN PRESS (Second Edi). London.

Nindiasari, H. (2011). Pengembangan Bahan Ajar dan Instrumen untuk Meningkatkan Berpikir Reflektif Matematis Berbasis Pendekatan Metakognitif pada Siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). 251–263. Yogyakarta: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. PLoS Medicine, 4(6), 1132–1133. https://doi.org/10.1016/j.burns.2014.02.013

Puspita, A., Utaya, S., & Ruja, I. N. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Observasi Lapangan terhadap Kemampuan Berpikir Analitis. Jurnal Pendidikan : Teori, Penelitian Dan Pengembangan, 3(4), 468–474.

Qomariya, Y., Muharrami, L. K., & Hadi, W. P. (2018). Profil Kemampuan Berpikir Analisis Siswa SMP Negeri 3 Bangkalan dengan Menggunakan Metode Pictorial Riddle dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Journal of Natural Science Education Reseach, Vol. 1 No. 1, (2015), 9–18.

Rasagama, I. G., Zein, H., Setiawan, A., & Liliasari. (2013). Efektivitas Model Belajar “Demonstrasi Interaktif Berbasis Inkuiri” dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analitik dan Kreatif Mahasiswa Teknik Konversi Energi Politeknik. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran (JPP), 20(1), 92–101.

Santhitiwanich, A., Pasiphol, S., & Tangdhanakanond, K. (2014). The Integration of Indicators of Reading, Analytical Thinking and Writing Abilities with Indicators of Subject Content. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 116(February 2014), 4854–4858. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1037

Santyasa, I. W. (2009). Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Disajikan Dalam Seminar Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMA, Dan SMK. https://doi.org/10.1111/j.1469-445X.1999.tb00072.x

Setyowati, R., Parmin, & Widiyatmoko, A. (2013). Pengembangan ModuL IPA Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Polusi sebagai Bahan Ajar SiswA SMK N 11 Semarang. USEJ - Unnes Science Education Journal. https://doi.org/10.15294/usej.v2i2.2031

Sudarisman, S. (2015). Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013. Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya. https://doi.org/10.25273/florea.v2i1.403

Teodorescu, R. E., Bennhold, C., Feldman, G., & Medsker, L. (2013). New approach to analyzing physics problems: A taxonomy of introductory physics problems. Physical Review Special Topics - Physics Education Research, 9(1), 1–20. https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.9.010103

Uno E, G. (1999). Handbook on Teaching Undergraduate Science Courses: a survival training manual. Dubuque: McGraw-Hill.

Wenning, C. J. (2010). Levels of inquiry: Using inquiry spectrum learning sequences to teach science (Shaded sections added January 2012). In J. Phys. Tchr. Educ. Online (Vol. 5). Retrieved from www.phy.ilstu.edu/slh/

Wenning, C. J. (2011). The Levels of Inquiry Model of Science Teaching. Journal of Physics Teacher Education Online, 6(2), 9–16.

Wenning, C. J., & Khan, M. A. (2011). Levels of Inquiry Model of Science Teaching : Learning sequences to lesson plans. Journal of Physics Teacher Education Online, 6(2), 17–20.




DOI: https://doi.org/10.26555/symbion.3562

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Symbion



Symbion organized by

Deparment of Biology Education

Faculty of Teacher Training and Education

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Campus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul,

Special Region of Yogyakarta, 55191