EVALUASI PENGKAJIAN RESEP DI APOTEK X KOTA YOGYAKARTA PERIODE NOVEMBER 2023
Abstract
Latar belakang: Medication error atau kesalahan dalam pengobatan merupakan salah satu permasalahan di bidang kesahatan yang berdampak buruk bagi pasien. Namun demikian hal tersebut dapat dihindari. Beberapa faktor penyebab medication error ialah drug related problem (DRPs) atau adanya permasalahan terkait obat. Hal ini salah satunya juga berkaitan dengan proses pengkajian dan pelayanan resep.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tahap pengkajian resep baik secara administratif, farmasetis dan klinis sebagai upaya pencegahan medication error di Apotek X Kota Yogyakarta.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional terhadap data resep pada periode November 2023 di Apotek X Kota Yogyakarta. Pengkajian resep yang dilakukan meliputi kajian administratif, farmasetik dan klinis pada sejumlah 20 resep.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 20 resep yang dikaji, hasil skrining administartif kelengkapan resep mencapai 79% dan pada skrining farmasetis kelengkapan resep mencapai 100%. Sedangkan pada skrining klinis sebanyak 10% resep menunjukkan adanya interaksi obat yang ditemukan pada sejumlah 2 resep.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tahap pengkajian resep memenuhi 100% pada aspek farmasetis. Sedangkan pada aspek administratif dan klinis masih perlu ditingkatkan. Adanya skrining potensial interaksi pada tahap skrining klinis diharapkan dapat mencegah medication error pada pasien.
Kata Kunci: Apotek, Medication Error, Pengkajian Resep, Skrining
Full Text:
PDFReferences
Meki Pranata, Ibnu Faisal, and Tripeni Kurniati, “Analisis Medication Error Pola Peresepan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Jiwa Kota Semarang,” Med. Sains J. Ilm. Kefarmasian, vol. 7, no. 3, pp. 459–466, 2022, doi: 10.37874/ms.v7i3.353.
R. Z. Oktarlina and Z. Wafiyatunisa, “Kejadian Medication Error pada Fase Prescribing di Poliklinik Pasein Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Mayjend HM Ryacudu Kota Bumi,” Fak. Kedokt. Univ. Lampung, vol. 1, no. 3, pp. 540–545, 2017.
T. Maalangen, G. Citraningtyas, and W. I. Wiyono, “IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR PADA RESEP PASIEN POLI INTERNA DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Tk. III MANADO,” Pharmacon, vol. 8, no. 2, p. 434, 2019, doi: 10.35799/pha.8.2019.29310.
F. Firdayanti and A. Rumi, “IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR PADA RESEP PASIEN PEDIATRI di PALU INDONESIA,” J. Ilm. As-Syifaa, vol. 12, no. 2, pp. 107–116, 2021, doi: 10.33096/jifa.v12i2.635.
L. Gloria, Yuwono, and Ngudiantoro, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Medication Error Pada Pasien Kemoterapi Di RSUP DR . Mohammad Hoesin Palembang,” Maj. Kedokt. Sriwij., vol. 4, no. 49, pp. 178–184, 2017.
Permenkes No 73, “Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek,” vol. 3, no. 2, pp. 13–22, 2016.
N. Tarantino et al., “Fenofibrate/simvastatin fixed-dose combination in the treatment of mixed dyslipidemia: Safety, efficacy, and place in therapy,” Vasc. Health Risk Manag., vol. 13, pp. 29–41, 2017, doi: 10.2147/VHRM.S95044.
F. Kuscu et al., “Potential drug–drug interactions with antimicrobials in hospitalized patients: A multicenter point-prevalence study,” Med. Sci. Monit., vol. 24, pp. 4240–4247, 2018, doi: 10.12659/MSM.908589.
Refbacks
- There are currently no refbacks.