Makna Simbolis Dalam Upacara Adat Blatan Wi`I Tebon Suku Tana Ai Desa Nebe, Kabupaten Sikka

Ludvina Jina Pama Tukan

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terkait makna di balik penggunaan simbol tertentu pada upacara adat Blatan Wi`i Tebon yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat suku Tana Ai Desa Nebe Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan lebih dalam mengenai makna denotasi dan makna konotasi pada simbol-simbol yang digunakan dalam upacara adat Blatan Wi`i Tebon suku Tana Ai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Semiotika Roland Barthes. Penelitian ini mengungkapkan makna denotasi dan makna konotasi pada simbol-simbol yang digunakan dalam upacara adat Blatan Wi`i Tebon suku Tana Ai. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, rekam, mencatat dan dokumentasi. Subjek pada penelitian ini adalah benda-benda yang digunakan dalam proses upacara adat tersebut. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa simbol-simbol yang digunakan dalam upacara adat Blatan Wi`i Tebon mengandung makna denotasi dan makna konotasi. Adapun yang merupakan simbol dalam upacara adat Blatan Wi`i Tebon adalah Wua ta`a, bako karung, seneng, manu telon, nalu wera, kertas, korak, wawi, wair, dan taru.


Full Text:

PDF

References


Nirma, N. (2019). Makna Simbolik Sekang Kaeng Data Kempo Kabupaten Manggarai Barat Kajian Semiotik. (Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar: Sulawesi Selatan) diakses dari. https://digilibasmin.unismuh.ac.id/upload/8205-full_text.pdf

Anissa Kurniati, M. (2020). Makna Simbol Dalam Tradisi Lelang Tembak Di Desa Seri Dalam Kabupaten Ogan Ilir (Doctoral dissertation, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Albayina, A. (2021). Makna Simbol dalam Tradisi Kedurai Apam di Desa Bungin kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong (Doctoral dissertation, IAIN Bengkulu).

Sukirman. (2019). Tinjau Makna Simbolik Dalam Tradisi A`Mata-Mata Leko`Dalam Rangkaian Acara Pernikahan Masyarakat Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten

Piliang, Y. A. (2004). Semiotika teks: Sebuah pendekatan analisis teks. Mediator: Jurnal Komunikasi, 5(2), 189-198.

Rahmawati, R., Nurhadi,Z. F., & Suseno, N. S. (2017). Makna simbolik Tradisi Rebo kasan. Jurnal Penelitian Komunikasi, 20(1)

Niman, E. M. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam. Jurnal pendidikan dan kebudayaan Missio, 11(1), 91-106.

Mawaddahni, S. (2017). Filosofi Hidup sebagai Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi. Local Wisdom, 9(1), 90-102.

Natsir, R. A., Emilia, E., & Kpalet, P. (2023). Upacara Huler Wair Sebagai Nilai Kebajikan Lokal Pada Masyarakat Kabupaten Sikka. Anthropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 3(3), 76-83.

Patrisia, R., Cuesdeyeni, P., Nurachmana, A., Diman, P., & Misnawati, M. (2023, April). Analisis Semiotika Terhadap Prosesi Ngamuan Gunung Perak Pada Upacara Pernikahan Adat Dayak Maanyan di Kabupaten Barito Timur. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya (Vol. 2, No. 1, pp. 171-185).

Adung, N., Arifin, M. B., & Rijal, S. (2020). Pemali dalam Budaya Etnik Manggarai Nusa Tenggara Timur di Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 4(2), 250-263.




DOI: https://doi.org/10.12928/sntekad.v1i1.15707

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


SNTEKAD managed by:

Education Studies, Ph.D. Program

(Program Studi Pendidikan Program Doktor)

Universitas Ahmad Dahlan

Jl. Pramuka No. 42, Yogyakarta