City Branding Pariwisata Kabupaten Wonogiri (Studi pada Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri tahun 2022)
Abstract
Berbagai daerah di Indonesia berlomba-lomba memperkenalkan pariwisata di daerahnya masing-masing. Persaingan antar daerah tersebut pada akhirnya mengarah pada upaya pemasaran kota atau city branding, yaitu proses atau usaha penciptaan citra atau image yang berbasis pada suatu kota sehingga memudahkan sebuah kota untuk memperkenalkannya kepada pasar sasaran (investor, pengunjung, talent, event) dengan menggunakan strategi serta upaya-upaya yang mendukung untuk mencapai tujuannya. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi City Branding Kabupaten Wonogiri yang dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri pada tahun 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari data studi dokumen, wawancara dan studi kepustakaan. Data yang diperoleh peneliti kemudian dianalisis dengan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selain itu, data yang didapat juga diolah dengan enam dimensi City Brands yang dikemukakan oleh Simon Anholt, yaitu presence, potential, pulse, people, place dan prerequisite. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum city branding pariwisata Kabupaten Wonogiri yang dilakukan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri belum cukup baik. Hal ini didasarkan pada keseuaian antara city branding pariwisata Kabupaten Wonogiri dengan enam dimensi City Branding Hexagon. Meski demikian, Kabupaten Wonogiri sudah mulai melaksanakan city branding pariwisata untuk meningkatkan citra yang dimiliki oleh Kabupaten Wonogiri.
References
Acuti, D., Mazzoli, V., Donvito, R., & Chan, P. (2018). An instagram content analysis for city branding in London and Florence. Journal of Global Fashion Marketing, 9(3), 185–204. https://doi.org/10.1080/20932685.2018.1463859
Anholt, S. (2007). Competitive Identity: Brand Management for Nations. In Cities.
Arida, I. N. S. (2017). Buku Ajar Pariwisata Berkelanjutan.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan P. P. J. T. (2020). Pariwisata Jawa Tengah Dalam Angka. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kavaratzis, M. (2019). City Branding. The Wiley Blackwell Encyclopedia of Urban and Regional Studies, 1–4. https://doi.org/10.1002/9781118568446.eurs0046
Luthfi, A., & Widyaningrat, A. I. (2018). Konsep city branding sebuah pendekatan “the city brand hexagon” pada pembentukan identitas kota. Seminar Nasional Manajemen Dan Bisnis, 3(2013), 315–323.
Parno. (2018). Gunung Sewu.
Putri, I. I. D. A. (2018). BRANDING KABUPATEN DEMAK DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA DEMAK SEBAGAI WISATA RELIGI. 2(2).
RONI, A., Mahriani, R., & Nomaini, F. (2019). CITY BRANDING PARIWISATA KOTA PAGARALAM (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Pagaralam Tahun 2019). 2(2), 46–54.
Sunarto, H. (2020). Strategi Branding Pengembangan Industri Pariwisata 4.0 melalui Kompetitif Multimedia di Era Digital. Journal of Tourism and Creativity, 4(1), 1–20.
Suryani, A. I. (2017). Strategi Pengembangan Pariwisata Lokal. Jurnal Spasial, 3(1). https://doi.org/10.22202/js.v3i1.1595
Tikka Muslimah, Sussane Dida, Y. S. (2021). CITY BRANDING PARIWISATA DALAM MEDIA SOSIAL. 9(3), 23–30.
DOI: https://doi.org/10.12928/ycd.v1i1.12024
Refbacks
- There are currently no refbacks.