Pendampingan SEGAR (Sekolah Sehat – Bugar) LANSIA dan REMAJA SAPA COVID-19 (Siaga Tanggap Pandemi Covid-19) di POSBINDU RW 09 dan AMM Ketanggungan, Wirobrajan, Yogyakarta

Abstract

Pandemi COVID-19 masih menunjukkan peningkatan dan salah satu populasi rentan adalah usia lanjut. RW 9 Wirobrajan merupakan salah satu kawasan dengan proporsi penduduk berusia lanjut cukup tinggi. Total lansia yang ada di kelompok Poslansia Wira Lestari RW 09 sejumlah 244 orang. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan berhentinya kegiatan posyandu lansia. Kegiatan penyuluhan kesehtatan dan pembagian makanan sehat selapanan sudah berhenti selama masa pandemi ini. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan dan memfasilitasi pengaktifan Posyandu lansia dan pembentukan SAPA Covid-19 (SiagA tanggap PAndemi Covid-19) oleh AMM/ PMNA (Remaja masjid Al-Barokah) Cabang Wirobrajan sebagai wadah aktivitas dan keterlibatan AMM dalam penanganan COVID-19.

Kegiatan dilakukan melalui metode kombinasi baik daring menggunakan forum WA grup dan tatap muka (luring) dengan protokol kesehatan. Adapun sasaran kegiatan tahap 1 ini adalah kader kesehatan dan kader lansia RW09 serta kader remaja PMNA dan remaja masjid di RW09. Kegiatan PPM ini meliputi edukasi PHBS dan  internalisasi keislaman dalam PHBS di era normal ini seperti perbanyak dzikir, perbanyak doa perlindungan pada Allah, serta selalu berpikir positif. Edukasi penggunaan vitamin dan sosialisasi beberapa pemanfaatan tanaman TOGA dilakukan secara asinkron menggunakan platform WA grup dengan media berupa leaflet maupun poster edukasi. Sedangkan pelatihan skrining kesehatan lansia dilakukan secara tatap muka (luring) dengan simulasi.

Simulasi skrining kesehatan lansia dilakukan dengan didampingi fasilitator berupa skrining tekanan darah dan skrining kadar gula darah untuk melihat faktor resiko diabetes mellitus. Tingkat pengetahuan peserta terkait upaya pencegahan COVID-19 di ukur menggunakan kuisioner terstruktur. Adapun hasil rerata skor pengetahuan peserta 52% pada tingkat pengetahuan tinggi, dan 47,1% pada pengetahuan sedang.

Pendampingan kader kesehatan lansia melalui edukasi dan pelatihan skrining kesehatan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam penggunaan alat kesehatan yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. Sedangkan mayoritas kader memiliki tingkat pengetahuan tinggi terkait pencegahan COVID-19 dan skrining faktor kardiovaskuler.